KOTA MALANG – malangpagi.com
Malam semakin menua dan embusan udara dingin menusuk tulang. Namun itu semua tidak dirasakan oleh Tim Pemakaman Covid-19 yang terdiri dari Public Savety Center (PSC) 119, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan UPT Pengelolaan Pemakaman Umum (UPT PPU) Kota Malang.
Hari itu, Senin (28/6/2021), mereka harus memakamkan 23 jenazah Covid-19. Angka fantastis yang memecahkan rekor pemakaman Covid-19 sepanjang pandemi di Kota Malang.
“23 pemakaman jenazah Covid-19 dalam sehari, Ini merupakan pemakaman terbanyak dan pemecah rekor. Sebelumnya, Januari 2021 ada 17 pemakaman dalam sehari. Masih kalah jumlahnya dengan hari ini,” ungkap Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Taqruni Akbar kepada Malang Pagi, Senin (28/6/2021).
Pria yang akrab dipanggil Roni itu mengatakan, jenazah warga Kota Malang tersebut dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sesuai dengan lokasi yang diinginkan keluarga, yang tersebar di wilayah dekat tempat tinggal masing-masing.
“Untuk pemakaman kami koordinasikan dengan pihak keluarga. TPU-nya menyesuaikan. Tergantung keluarga sesuai wilayah atau kampungnya masing-masing,” ujarnya.
“Kami membagi dua tim pemakaman, tim A dan tim B. Untuk efisiensi dan menghemat waktu, kami menguburkan jenazah tidak berdasarkan nomor urut. Namun dari lokasi TPU yang berdekatan,” jelas pria 51 tahun itu.
Roni menambahkan, agenda pemakaman dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. “Mulai jam sepuluh pagi. Sempat tertunda, karena kita datang ke pemakaman salah satu petugas PSC yang meninggal dunia karena kecelakan. Jadi kita berikan penghormatan untuk almarhum,” terangnya.
Pemakaman Covid-19 yang cukup tinggi beberapa pekan terakhir merupakan tren baru kasus pandemi, yang melambung berbanding lurus dengan kegiatan pemakaman.
Menurut Roni, meningkatnya jumlah pemakaman jenazah imbas dari penyebaran Covid-19 di Kota Malang yang sedang melonjak. “Saya melihat kasus Covid meningkat, dan ada varian virus baru baru yang lebih ganas. Saya khawatir akan lebih parah dari awal pandemi dulu. Karena itu perlu kesiapan yang matang dari petugas pemakaman,” paparnya.
Kepada masyarakat, dirinya berpesan untuk tidak abai dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan. “Terutama hindari kerumunan. Hal itu sangat penting. Karena kita tidak tahu siapa yang membawa virus dan datangnya dari mana,” pungkas Roni. (Har/MAS)