
KOTA MALANG, Malangpagi.com
Meski berada di wilayah penuh tumpukan sampah yang berserakan dan kotor, tidak menyurutkan semangat belajar anak-anak di daerah Muharto ini.
Tepatnya di wilayah RT 12 RW 10 Muharto, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pemulung, namun peduli dengan dunia pendidikan putra-putrinya.
Menurut Istiana salah satu warga setempat mengatakan, bangunan serba guna atau rumah belajar ini sudah didirikan sekitar 4 tahun silam guna sarana belajar anak-anak.
“Tapi kondisi rumah belajar sekarang ini sangat memprihatinkan, atapnya kalau hujan bocor dan banyak debu kotor dari tumpukan sampah sekitar. Sehingga kurang layak digunakan anak-anak untuk belajar,” tuturnya kepada malangpagi.com, Selasa (3/12/2019) siang.
Tapi meskipun dengan keterbatasan tempat untuk belajar. Sedikitpun tak menyurutkan semangat anak-anak untuk belajar. Kadang para mahasiswa dari berbagai universitas di Malang Raya datang memberikan edukasi pada anak-anak.
Ketika ditanya terkait materi pembelajaran apa sajakah yang diberikan para mahasiswa, Estiana menjawab, membaca, menulis, menggambar dan juga sering mengadakan lomba.
“Tak hanya belajar namun para mahasiswa juga memberikan edukasi cara mengelolah sampah agar lingkungan kita bersih,” tandasnya.
Estiana juga menjelaskan bahwa awal mula mahasiswa datang ke Muharto dikarenakan tekadnya datang ke Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) Jalan Blitar.
“Sampai 3 kali kami datang ke JKJT dan akhirnya dikonfirmasi. Tujuan kami adalah supaya ada yang mengedukasi putra-putri kami. Dan Alhamdulillah banyak perubahan, khususnya pada Minggu, anak-anak banyak menghabiskan waktunya untuk belajar,” katanya.
Sementara itu, Yuning Kartikasari salah satu aktivis sosial mengatakan, waktu saya datang ke lokasi melihat anak-anak belajar dalam keadaan hujan. Atapnya bocor sana sini miris rasanya. Maka dari itulah saya berupaya untuk bagaimana bisa mencari bantuan pembenahan rumah belajar. Salah satunya pernah ada donasi dari mahasiswa Aisec dan seseorang hamba Allah untuk pembenahan rumah belajar sejumlah Rp 3 juta.
“Bantuan donasi itu diserahkan ke warga yang peduli disana untuk pembenahan. Karena yang terpenting bagaimana rumah belajar ini bisa untuk belajar dan aktifitas lainnya,” ujarnya.
Di rumah belajar ini banyak anak-anak yang ingin belajar guna meraih cita-citanya. Warga juga berharap adanya donatur atau CSR guna pembangunan rumah belajar yang lebih layak lagi, agar bermanfaat bagi para generasi penerus bangsa ini. Tak hanya itu, semoga pemerintah juga peduli dengan rumah belajar ini.
Reporter : Doni
Editor : Ana