JAKARTA – malangpagi.com
Bulan Juni merupakan salah satu bulan yang sarat sejarah bagi bangsa Indonesia. Setelah 1 Juni lalu kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila, pada tanggal 6 Juni seluruh masyarakat Indonesia memperingati hari lahir proklamator negeri ini, Ir. Soekarno.
Tokoh yang akrab disapa Bung Karno itu terkenal dengan penampilannya yang karismatik, didukung kemampuannya sebagai orator andal di atas panggung, yang mampu membangkitkan semangat masyarakat Indonesia.
Sosok Presiden pertama RI ini juga kerap ditampilkan di sejumlah film, pentas teater, maupun iklan layanan masyarakat. Tercatat sejumlah aktor pernah memerankan tokoh kelahiran Peneleh, Surabaya, 120 tahun lalu itu.
Salah satu yang beruntung memerankan Soekarno di layar lebar adalah Imam Wibowo, yang lebih dikenal sebagai seorang podcaster, penyiar radio, presenter, dan master of ceremonies (MC).
“11 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 2009 menjadi kenangan pertama kalinya gue mendapatkan kehormatan memerankan sang proklamator, Soekarno di layar lebar,” ujar Imam kepada Malang Pagi, Minggu (6/6/2021).
Film Ruma Maida (2009) juga membuka kesempatan baginya untuk mengulangi peran penting nasional tokoh tersebut di beberapa film Indonesia lainnya, seperti Soegija (2012), Sang Kiai (2013), dan 3 Nafas Likas (2014).
“Tentunya kaget karena merasa tidak mirip, tapi sekaligus bangga karena mendapatkan tantangan dan kehormatan memerankan tokoh besar Indonesia, yang tidak hanya di kenal di dalam negeri tapi juga di luar negeri,” tutur almunus Universitas Trisakti itu.
Imam mengaku semuanya film yang diperaninya memiliki pengalaman unik masing-masing. “Tapi yang paling berkesan tentunya Ruma Maida. Karena itu kali pertama gue berperan sebagai sang proklamator dan paling banyak dialognya,” terangnya.
Selain tampil di empat film layar lebar, Imam juga pernah dua kali memerankan Soekarno, masing-masing di iklan Sampoerna Foundation dan Gudang Garam.
“Sayangnya belum rezeki untuk main di film Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) karena kalah charming dengan Ario Bayu. Juga di Jenderal Soedirman (2015), karena bentrok dengan jadwal sehingga digantikan Baim Wong,” ujar pria memulai kariernya di dunia radio itu.
Imam mengagumi kemampuan sang proklamator dalam bernegosiasi serta kelihaian dalam public speaking, yang membuat Soekarno dikenal sebagai orator ulung.
“Bagaimana beliau bisa menampilkan sosok dirinya yang berwibawa, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi mewakili citra Indonesia di mata dunia,” tegas pria yang masih sibuk mencari pendamping hidup itu.
Reporter : MA Setiawan
Editor : MA Setiawan