KOTA BATU – malangpagi.com
Dinilai tidak sejalan dengan semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia, GMNU (Generasi Muda Nahdlatul Ulama) Kota Batu menolak dengan tegas eksistensi gerakan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia).
Menurut salah satu anggota GMNU, Arif Hariyanto, KAMI disinyalir sebagai kelompok baru yang berpotensi memecah belah NKRI.
“Jangan menciptakan opini publik yang memicu persepsi macam-macam. Kami dari kalangan generasi muda NU berharap, deklarasi ini tidak terjadi di Kota Batu. Mari kita bersatu, untuk bersama-sama memberikan opini yang menyejukkan di masyarakat,” tegas Arif kepada Malang Pagi, Kamis (10/9/2020).
Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, tentunya masyarakat membutuhkan opini yang mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Tokoh-tokoh (KAMI) itu seharusnya lebih berkonsentrasi terhadap cara menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia dengan bijak,” lanjutnya.
Arif berharap, para tokoh masyarakat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pandemi Covid-19 ini dan warga negara yang terdampak.
“Kami juga merasa prihatin dengan kondisi pademi ini. Di saat seperti ini, sebaiknya kita melakukan kegiatan positif untuk membantu pemerintah. Serta memberikan kesejukan dan doa, agar wabah segera berakhir,” harapnya.
Arif mengimbau, masyarakat Kota Batu untuk tidak terprovokasi dan terpancing dengan opini-opini dan isu yang menyesatkan.
“Mari kita bersama-sama menciptakan kondisi yang aman, nyaman, tentram dan kondusif di Kota Batu tercinta ini. Jangan sampai ada provokasi-provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Penulis : Eko / Doni
Editor : MA Setiawan