KOTA MALANG – malangpagi.com
Sejumlah komunitas pecinta sejarah di Kota Malang menggelar kegiatan bersepeda (gowes) bersama sambil menelusuri bangunan, situs, dan kawasan Cagar Budaya pada Minggu (15/8/2021).
Kegiatan yang diberi nama Gowes Heritage tersebut diikuti 12 pesepeda yang berasal dari berbagai komunitas sejarah. Di antaranya Volunteer Cagar Budaya, Tamasja Tourism Center, Malang Old Photo, Mbloesoekan, dan Djagongan Heritage yang berangkat dari titik start di Simpang Balapan pukul 07.30 WIB.
Gowes Heritage digelar dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Rute yang dilewati antara lain Jalan Ijen, Jalan Semeru, Balaikota Malang, Rampal, Klenteng, Kidul Dalem, Kudusan, Alun-alun, Jalan Kawi, dan berakhir di Museum Brawijaya.
Di sela-sela perjalanan rombongan Gowes Heritage sesekali berhenti sejenak untuk beristirahat dan mendengarkan paparan sejarah oleh Arief DKS, pegiat sejarah Kota Malang.
“Malang punya banyak potensi pariwisata heritage yang perlu dikembangkan melalui cara unik dan kreatif, termasuk salah satunya kegiatan Gowes Heritage yang dilakukan hari ini” ujar Arief DKS.
Ada sebuah pengalaman menarik saat rombongan mengunjungi railway turntable di kawasan Stasiun Kota Baru. “Sejak saya lahir di Kota Malang, baru kali ini tahu jika ada mesin tempat lokomotif putar balik,” ujar Bagong Mulyo salah satu peserta Gowes Heritage.
Peserta pun diajak menikmati suasana toleransi di Kelenteng Eng An Kiong, Kotalama. “Sungguh indah Klenteng, apalagi sangat terasa sentuhan pembauran budaya Tionghoa dan budaya lokal,” ujar Sumaryono, yang selalu mengabadikan setiap momen dengan kamere digitalnya.
Rombongan Gowes Heritage juga kesempatan melihat dari dekat dua tugu titik nol Kota Malang, yang berada di jembatan Bug Gluduk dan sebelah utara Alun-alun Kota Malang.
Di tengah perjalanan, peserta singgah di Bedak Kue Kidul Pasar untuk menikmati jajanan pasar. Tersedia beraneka ragam kue-kue tempo dulu yang membuat peserta Gowes Hertitage bernostalgia.
Perjalanan diakhiri dengan menikmati Tank Amfibi AM Track (LVT) di Museum Brawijaya, yang pernah digunakan oleh tentara Belanda saat hendak menduduki Kota Malang pada masa Perang Kemerdekaan I.
“Saya sangat mengapresiasi kepedulian teman-teman akan kesejarahan Kota Malang, yang secara kreatif mengemas perpaduan antara olahraga dan heritage melalui acara gowes tematik ini. Apalagi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Agung H Buana, sekretaris TACB Kota Malang periode 2016-2021, yang turut dalam rombongan Gowes Heritage.
“Sungguh pengalaman yang menyehatkan dan menyenangkan, sekaligus edukasi bagi masyarakat,” tutup pria yang juga penggagas AB Center itu. (Tanto/MAS)