KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka memfasilitasi IKM (Industri Kecil Menengah) agar dapat mengembangkan bisnis dengan menggunakan teknologi digital, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Dirjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan workshop e-Smart IKM di Hotel Harris Riverside, Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Kamis (21/10/2021).
Kemenperin melalui Dirjen IKMA berkomitmen untuk mendorong para pelaku IKM, agar dapat memasarkan produknya secara digital. Karena itu transformasi digital saat ini dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19, yang secara langsung mengubah perilaku konsumen dalam hal pemilihan belanja mereka.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan, Furniture, dan Bahan Bangunan (IKM PFBB), Riefky Yuswandi mengatakan bahwa sejak lama Kemenperin menangkap peluang digital ekonomi di Indonesia yang begitu luar biasa.
“Kami lihat peluang ini sejak 2017 lalu. Karenanya, Dirjen IKMA meluncurkan program e-Smart IKM, supaya IKM memiliki kualitas setara dengan kualitas import, dengan memanfaatkan platform digital seperti e-commerce, website, dan media sosial,” buka Riefky.
Menurut data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce berpotensi meningkat jauh lebih tinggi di tahun mendatang. Pada 2020, nilai transaksi e-commerce mencapai 266,3 triliun rupiah, dan diperkirakan mencapai 124 miliar USD pada 2025 mendatang.
“Hal ini tidak lepas dari infrastruktur digital kita yang cukup bagus. Saat ini kita sudah memiliki satelit Palapa, sehingga jaringan dan kuota internet semakin murah, sehingga semakin banyak penggunanya. Dan yang paling penting sebenarnya adalah antusiasme masyarakat untuk menyesuaikan sesuai kebutuhannya,” jelasnya.
Sejak 2020, pelaksanaan program e-Smart menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang menjadi gerakan nasional sebagai bentuk dukungan terhadap Industri dalam negeri.
“Kampanye ini intens kami lakukan, untuk meningkatkan IKM menuju platform digital, dengan target 30 juta IKM sampai dengan 2023 nanti. Secara demografi, penduduk kita yang milenial atau generasi YZ juga sangat tinggi. Yaitu sekitar 75 persen atau 204 juta jiwa. Itu sebenarnya yang menjadi pangsa ekonomi digital potensial. Dan mereka sudah familiar dengan platform digital, yang dapat menjadi pemicu meningkatnya pasar digital Indonesia,” tegas Riefky.
Menurutnya, mindset masyarakat harus diubah terlebih dahulu. Karena saat ini IKM asyik pada produksi, sehingga masih mengandalkan pemasaran secara offline, padahal ceruknya sudah kecil.
“Ada Academy Shopee, Indiekraf Malang, dan Dinas Pendidikan dari Malang. Nanti kami coba kolaborasi untuk mendampingi para pelaku IKM agar bisa tetap eksis menggunakan toko digital,” papar Riefky kepada tiga kluster IKM dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Malang yang diundang pada acara ini.
“Sebagai tindak lanjut program e-Smart ini, semoga para IKM yang aktif dan lolos kurasi akan dipilih untuk mengikuti sustainable program dari Ditjen IKMA agar IKM menjadi Go Global,” ucapnya.
Sementara itu, Muhamad Sailendra selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang berharap kegiatan ini dapat semakin meningkat penjualan dan pendapatan IKM.
“Kegiatan seperti ini sudah pernah kami lakukan. Tapi kami harus terus menerus melakukan upaya peningkatan kapasitas IKM melalui workshop maupun klinik bisnis atau bimtek. Upaya ini tidak hanya harus dilakukan oleh Dikopindag, namun juga dari Kementerian Perindustrian, teman Indiekraf Malang, serta paltform e-Comerce yang ada di Malang –seperti Shopee, TokoPedia, GoJek, Grab– untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan IKM di Kota Malang,” jelas Sailendra.
Pihaknya pun membeberkan jumlah IKM di Kota Malang saat ini mencapai 18.000 yang terdaftar. Namun diperkirakan masih banyak yang belum membuat NIB (Nomer Induk Berusaha) dan belum terdaftar di Diskoperindag (Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan).
“Presentasi keberhasilan pelatihan, bimtek, dan klinik bisnis ini yang lalu-lalu dilihat dari peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kenaikan PDRB Kota Malang lebih bagus daripada Provinsi maupun nasional. Fakta ini menunjukan bahwa sektor Industri di Kota Malang cukup tahan menghadapi pandemi,” ungkap Syailendra.
Kegiatan yang diikuti hanya oleh 40 IKM tersebut berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Pada acara ini, juga digelar workshop oleh Shopee, terkait cara mendaftar dan masuk menjadi seller Shopee, serta tips dan trik untuk mendapatkan orderan yang unlimited (tidak terbatas).
Di sesi ini, peserta juga diajarkan cara mengambil foto produk yang baik, yang nantinya akan dimasukkan dalam Toko Kita di Shopee Seller. (TnT/MAS)
