
KOTA MALANG – malangpagi.com
Menjelang bulan Ramadan 1443 Hijriah yang jatuh pada Minggu, 3 April 2022, para peziarah memadati tempat pemakaman umum (TPU) Samaan yang berlokasi di Jalan Gilimanuk Kota Malang.
Dari pantauan Malang Pagi, hingga siang hari menjelang salat Jumat, para pengunjung baik dari dalam maupun luar kota memadati TPU seluas 57.829 meter persegi itu. Kendaraan roda dua maupun roda empat yang parkir di sekitarnya pun meluber hingga ke badan jalan.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pemakaman Umum (PPU) Kota Malang, Subaedi, pihaknya sudah melakukan persiapan sekitar sepekan lalu.
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi bersama 9 TPU yang dikelola UPT PPU. Kami pun menekankan untuk lebih giat membersihkan rumput-rumput liar di sekitar makam,” jelas Subaedi kepada Malang Pagi, ditemui di kantor juru kunci TPU Samaan, Jumat (1/4/2022).

Dirinya juga mengaku telah mengantisipasi lonjakan pengunjung sejak H-7 sebelum Ramadan. “Apalagi Kota Malang berada di level dua. Jadi kami sudah menyiapkan pasukan gerak cepat (PGC) guna melakukan pembersihan, khususnya di TPU Samaan ini,” imbuhnya.
Subaedi menyebut, TPU Samaan yang memiliki keunikan tersendiri. Yaitu di sebelah selatan berada di area Kecamatan Klojen, dan sebelah utara masuk wilayah Kecamatan Lowokwaru, sehingga merupakan area pemakaman yang strategis. Tak mengherankan jika banyak tokoh penting dimakamkan di TPU yang berumur lebih dari seabad itu.
“Ibarat gedung, TPU Samaan ini merupakan ruang VVIP. Lantaran yang dimakamkan adalah golongan menengah ke atas. Sehingga secara otomatis kami memberikan perhatian untuk TPU Samaan ini,” beber pria yang dijuluki sebagai Pangkobur (Panglima Komando Kubur) tersebut.
Saat disinggung terkait kasus pungutan liar yang kerap terjadi di TPU Samaan, pihaknya menegaskan sudah melakukan sosialisasi kepada para penjual jasa, dan memberikan arahan untuk selalu berkoordinasi dengan juru kunci TPU Samaan.

Di samping itu, pihaknya juga telah memasang spanduk di beberapa titik, untuk mengingatkan penjual jasa agar selalu berkoordinasi dengan juru kunci.
“Terkait masalah pungli, kami sudah sosialisasikan agar semua pemakaman harus izin kepada juru kunci TPU Samaan. Meskipun di tengah malam harus melapor, dan kami melarang adanya pungli,” tegas Subaedi.
Ditemui di tempat yang sama, juru kunci TPU Samaan Dwi Hadi membenarkan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi terhadap penjual jasa.
“Jika ada ahli waris yang berziarah, jangan menarget dan sesuai keikhlasan mereka memberikan berapapun jumlahnya. Agar pengunjung merasa aman dan nyaman berziarah ke makam Samaan,” ucapnya, sembari mengimbau kepada para penjual jasa, untuk selalu berkoordinasi dengan dirinya.
Selain itu, Dwi pun pengungkapkan terjadinya lonjakan peziarah saat memasuki bulan Ramadan. “Kenaikan sekitar 60 hingga 75 persen dibandingkan tahun lalu. Pengunjung telah memadati TPU Samaan sejak tiga hari lalu, dan kami perkirakan jumlah kunjungan akan bertambah pada Sabtu esok (hari ini, 2/3/2022) karena akhir pekan,” tutupnya. (Har/MAS)