KOTA MALANG – malangpagi.com
Viralnya video aksi dua sejoli sedang bercumbu di kursi pedestrian Jalan Ijen Kota Malang beberapa hari lalu tak lupun menjadi sorotan anggota DPRD Kota Malang.
“Saya melihat ada pembiaran di sini, dan saya pernah melihat langsung gerombolan-gerombolan seperti itu tidak layak duduk di bangku taman,” terang Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, usai memimpin Rapat Paripurna beragendakan Penyampaian Penjelasan Walikota terhadap Ranperda Kota Layak Anak, Selasa (31/1/2023).
Terkait kejadian memalukan tersebut, pihaknya mengaku akan mengkaji ulang keberadaan kursi pedestrian di Jalan Ijen. “Kami akan mengkaji, apakah perlu dihilangkan saja kursi-kursi itu, daripada tidak ada manfaatnya. Sebab, kita melihat dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak senonoh. Jika buat jagongan biasa tidak masalah. Ini malah dibuat untuk berpasang-pasangan. Nah inilah yang harus kita antisipasi,” tegasnya.
Made pun berencana akan memanggil pihak-pihak terkait, dan meminta untuk menitikberatkan pengawasan di Ijen karena dianggapnya sebagai pusat dan wajah Kota Malang. “Perlu melibatkan Satpol PP maupun kepolisian. Makanya saya minta juga pihak Kecamatan untuk mengikutsertakan Hansip. Tinggal bagaimana mekanismenya, dan anggaran untuk itu ada,” sebutnya.
Hal senada dikemukakan aggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Arief Wahyudi. “Tidak semestinya dilakukan. Sebetulnya kursi taman itu menjadi salah satu kebutuhan pada taman. Ini juga terkait Kota Layak Anak,” ucapnya.
Pria berkumis ini juga mengaku meyaksikan sendiri bahwa ternyata kursi pedestrian banyak dimanfaatkan dengan tidak semestinya. “Sebenarnya manfaat kursi taman untuk keindahan. Setelah melihat kejadian seperti itu, saya khawatir ada ide untuk memindahkan kursi taman,” ujar Arief.
“Dulu Kota Malang memiliki Polisi Taman. Tetapi saya lihat akhir-akhir ini sudah tidak ada lagi. Padahal keberadaannya dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak sewajarnya,” lanjutnya.
Menanggapi catatan dari sejumlah anggota Dewan, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan akan lebih intesfif dalam melakukan penertiban dan pengawasan. “Nantinya akan ada patroli, sehingga penjagaan tidak sampai kosong. Kemudian juga akan ada penerangan jalan di kawasan-kawasan tertentu,” tandas Bung Edi, sapaan karib Wawali. (Har/MAS)