Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Program Food Estate Mangkrak, GMNI Anggap Menhan Prabowo Gagal

Program yang sebelumnya digadang-gadang untuk mencegah krisis pangan ini digagas di sejumlah wilayah. Seperti Kalimantan, Sumatera, Maluku, NTB, NTT, dan Papua.

by Red
22 Mei 2023
in Nasional
Bagikan Berita

Ketua Umum DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino.

JAKARTA – malangpagi.com

Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, menyoroti mangkraknya program Food Estate yang dikomandoi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Program yang sebelumnya digadang-gadang untuk mencegah krisis pangan ini digagas di sejumlah wilayah. Seperti Kalimantan, Sumatera, Maluku, NTB, NTT, dan Papua.

Luas lahan yang digarap dalam proyek ini adalah 164.598 hektare. Dengan rincian, lahan intensifikasi seluas 85.456 hektare, dan lahan ekstentifikasi 79.142 hektare.

Menurut Arjuna, setelah berjalan hampir tiga tahun lamanya, program tersebut tak kunjung menghasilkan. Di Kalimantan Tengah misalnya, perkebunan singkong seluas 600 hektare mangkrak, dan 17.000 hektare sawah baru tak kunjung panen. Padahal, sambungnya, proyek Food Estate ini menelan anggaran cukup besar, yaitu sekitar Rp1,5 triliun pada 2021–2022.

Baca Juga :

Prabowo: Sejarah Penting Bagi Pendidikan Generasi Penerus

Prabowo: Sejarah Penting Bagi Pendidikan Generasi Penerus

3 Juli 2022
BBPP Kota Batu dan Paranusa Dukung Kawasan Food Estate

BBPP Kota Batu dan Paranusa Dukung Kawasan Food Estate

7 Januari 2021
Load More

“Proyek ini menelan anggaran besar. Tapi banyak yang mangkrak dan gagal. Prabowo Subianto sebagai penanggung jawab jelas gagal. Tak mampu mensukseskan program Presiden Jokowi,” ucap Arjuna, Minggu (21/5/2023).

Pihanya juga menilai bahwa proyek ini rawan konflik kepentingan. Pasalnya, PT Agro Industri Nasional (Agrinas) yang ditunjuk sebagai mitra pelaksana Food Estate diisi oleh orang-orang dekat Prabowo. Sebagian besar dari mereka adalah pimpinan teras Partai Gerindra dan tim sukses Prabowo saat kampanye Pilpres 2019.

“Program negara rawan jadi sapi perah dan bancakan. Ini dapat menciptakan bisnis kroni. Jangan sampai kita kembali seperti masa orde baru, negara dikuasai para kroni,” tukas Arjuna.

Berdasarkan dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2020, BPK menemukan anggaran bermasalah dalam program Food Estate.

Laporan tersebut mengungkapkan realisasi cetak sawah di enam kabupaten yang kurang dari kontrak, dan menyebabkan kerugian mencapai Rp9,66 miliar. Di samping itu, pekerjaan cetak sawah tak jalan di enam provinsi menyebabkan kerugian Rp25,20 miliar.

Tak hanya itu, cetak sawah di luar wilayah survei di Kepulauan Meranti dan Morotai mengakibatkan pemborosan Rp1,76 miliar. Perluasan sawah memotong kawasan lindung 113,71 hektare di Sulawesi Utara dan Lampung hingga menyebabkan kerusakan hutan lindung dan sawah tidak bisa dimanfaatkan. Kemudian, perluasan sawah yang disubkontrakkan ke pihak ketiga dan merugikan negara sebesar Rp5,14 miliar.

“Saya kira temuan BPK ini perlu ditindaklanjuti. Karena ini program negara, dibiayai pajak rakyat. KPK harus turun tangan menyelidiki potensi kerugian negara,” harap Arjuna.

Soal kerusakan lingkungan dan krisis iklim, Arjuna juga menyampaikan, merujuk pada studi Pantau Gambut tahun 2022, sebanyak 3.964 hektare lahan di tiga kabupaten, yakni Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas terindikasi kehilangan tutupan pohon untuk menjalankan program Food Estate ini.

Maka dari itu, menurut Arjuna, Kementerian Pertahanan, sebagai leading sector program ini harus bertanggungjawab atas deforestasi dan kerusakan lingkungan yang terjadi. “Program ini terlihat dijalankan serampangan. Risikonya banyak terjadi kerusakan lingkungan yang memperparah krisis iklim. Prabowo sebagai Menhan yang menjadi leading sector tidak mampu mengatasi persoalan ekologi. Malah justru merusaknya,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, realisasi program Food Estate ini tidak sesuai target yang diinginkan Presiden Joko Widodo. Hampir 90 persen petani pada areal Food Estate tidak mendapatkan hasil panen yang memuaskan dari lahan seluas 1.000 hektare.

Contohnya ada pada Petani di Desa Belanti Siam, di wilayah Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Hanya memperoleh hasil 1,5 ton gabah per hektare sawah. Bahkan ada yang kurang dari itu. Padahal biasanya mencapai 3,5-4 ton. Ini setelah mulai ada eksekusi program Food Estate.

“Ini menjadi catatan untuk masyarakat Indonesia. Bahwa Prabowo Subianto gagal menjalankan proyek strategis nasional. Bahkan rawan konflik kepentingan dan bisnis kroni, serta berkontribusi pada kerusakan lingkungan,” tutup Arjuna. (DK99/MAS)


Bagikan Berita
Tags: Food EstatePrabowo Subianto
ADVERTISEMENT

Related Posts

Kota Malang Wakili Indonesia di ASEAN ESC Award 2025, Wali Kota Paparkan Komitmen Udara Bersih

Kota Malang Wakili Indonesia di ASEAN ESC Award 2025, Wali Kota Paparkan Komitmen Udara Bersih

20 Juni 2025

...

RSSA Malang Buka Suara Terkait Dugaan Komentar SARA dari Akun Instagram Dirut

RSSA Malang Buka Suara Terkait Dugaan Komentar SARA dari Akun Instagram Dirut

20 Mei 2025

...

Perwira Tinggi Polri Hidupkan Sejarah Brimob Lewat Buku Brimob Penjaga Negeri

Perwira Tinggi Polri Hidupkan Sejarah Brimob Lewat Buku Brimob Penjaga Negeri

10 Mei 2025

...

Delapan Terdakwa Kasus Pabrik Narkoba di Kota Malang Divonis 18-20 Tahun Penjara

Delapan Terdakwa Kasus Pabrik Narkoba di Kota Malang Divonis 18-20 Tahun Penjara

28 April 2025

...

Bakti Sosial Sespimti Dikreg ke-34 Tahun 2025, Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Masyarakat

Bakti Sosial Sespimti Dikreg ke-34 Tahun 2025, Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Masyarakat

25 April 2025

...

Kabar Duka, Musisi Sekaligus Aktris Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia

Kabar Duka, Musisi Sekaligus Aktris Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia

10 April 2025

...

Legenda Hidup Penyanyi Jalanan Anto Baret Luncurkan Album Sketsa Jalanan

Legenda Hidup Penyanyi Jalanan Anto Baret Luncurkan Album Sketsa Jalanan

6 April 2025

...

Load More
Next Post
Abdul Malik: Gedung MCC Bukan Rumah Makan Padang

Abdul Malik: Gedung MCC Bukan Rumah Makan Padang

Dewan Kampung Nuswantara Gelar Pameran Batik Samaan di Polinema

Dewan Kampung Nuswantara Gelar Pameran Batik Samaan di Polinema

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin