KOTA BATU – malangpagi.com
Nasib malang dialami Emir Diansyah Putra. Balita laki-laki 2,5 tahun anak dari pasangan Armand dan Iva Yuliana, warga Jalan Imam Bonjol Gang I No. 45 RT02 RW02, Meduran, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu ini mengalami ketergantungan obat-obatan pasca menjalani operasi usus besar dua tahun lalu.
Hal tersebut diungkapkan orangtuanya. “Dua tahun setelah dioperasi hingga kini anak kami selalu mengonsumsi obat-obatan. Pekerjaan saya yang hanya sebagai seorang tukang parkir merasa berat untuk memenuhi kebutuhan itu semua,” tutur Armand, ayah Emir, Selasa (27/7/2021).
Pria yang kesehariannya mengatur parkir di depan Lippo Plaza Batu (Batos), Jalan Diponegoro itu menambahkan, jika anaknya itu tergantung pada obat hingga kini.
“Apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, penghasilan saya di bawah kata cukup. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja kami serba kekurangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Armand menceritakan tentang penyakit yang tengah diderita anak keduanya itu, dua tahun lalu Emir menjalani operasi usus besar di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Sejak saat itu, anak kami diberi obat tabur setiap hari untuk luka bekas operasi. Ditambah biaya menebus obat itu senilai 380 ribu rupiah. Selain itu, anak kami juga harus minum susu dan kebutuhan lainnya. Setiap harinya harus memakai satu kantong stoma, plester Ultrafix, popok instan, obat stomahesive, susu, dan underpad,” paparnya.
Hingga saat ini Armand dan istrinya, Iva, beserta kedua anaknya masih tinggal serumah dengan kedua orangtuanya.
“Kami memang ikut orangtua. Untuk makan dan tidurpun ditanggung oleh mereka. Terus terang, beban yang kami hadapi ini terasa sangat berat. Saya sangat berharap ada perhatian dari orang-orang yang perduli akan kesulitan yang tengah kami hadapi,” tutup Armand. (Dodik/MAS)