KOTA MALANG – malangpagi.com
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo (IBU) Malang melangsungkan prosesi wisuda ke-37 mereka pada Rabu (8/12/2021), di Hotel Ijen Suites Resort and Convention Malang.
Pelaksanaan wisuda yang kali ini mengusung tagline “Biasa Wisuda Tapi Bukan Wisuda Biasa” tersebut dibagi dalam tiga gelombang, dengan melibatkan tak kurang dari seribu mahasiswa dan mahasiswi.
Rektor IBU Malang, Dr. H. Nurcholis Sunuyeko, M.Si menyebutkan, seribu wisudawan ini merupakan lulusan terbaik dan siap kerja. Nantinya, mahasiswa yang sudah kembali atau mengabdi di masyarakat, pihaknya akan meminta mereka untuk kreatif.
“Pertama, kreatif mencari peluang positif (prestasi). Kedua kreatif dalam hidup, dan ketiga, kreatif dalam menjalankan tugas,” tutur Nurcholis dalam sambutannya.
“Tujuannya untuk mengembangkan kreativitas personal mahasiswa, serta membentuk jati diri positif dan lebih berkarya, sekaligus berprestasi di manapun berada,” imbuhnya.
Menurut Nurcholis, dirinya belum menemukan bukti kuat, bahwa perkuliahan selama pandemi Covid-19 yang dijalani secara daring akan mengurangi kualitas belajar mahasiswa.
“Pasalnya, mahasiswi Jurusan Biologi bernama Eka Mardiana, berhasil menorehkan prestasi akademiknya dengan IPK 4.00,” ungkap Rektor IBU, disambut tepuk tangan para wisudawan.
Dirinya menambahkan, proses pembelajaran secara daring juga oleh dirasakan para dosen. Hanya saja sedikit berbeda dari sisi nuansanya. “Pembelajaran dan penyerapan materi kuliahnya tidak memberikan pengaruh. Semuanya kembali pada mahasiswanya dalam menempuh studi,” papar Nurcholis.
Momentum wisuda, menurutnya, memberi nilai kebahagiaan tersendiri. Utamanya bagi mahasiswa itu sendiri, sekaligus keluarganya dan teman-teman dekat mereka.
“Oleh karenanya, dalam menikmati kebahagiaan bersama tersebut, wisudawan dan wisudawati biasanya duduk sendiri. Kini mereka berkesempatan didampingi salah satu keluarganya, hingga naik ke panggung prosesi wisuda,” jelasnya.
Wisuda ke-37 IBU ini tidak hanya diikuti oleh wisudawan Strata 1 (S1), namun juga sejumlah mahasiswa yang menempuh S2, dari tujuh jurusan dan dua fakultas, dengan penerapan protokol kesehatan ketat. (Naw/MAS)