KOTA BATU – malangpagi.com
Dinas Perhubungan Kota Batu menyerahkan bantuan sosial untuk para juru parkir, pengemudi ojek online, dan subsidi sektor transportasi angkutan umum. Penyerahan bantuan ini dipimpin langsung oleh Pj. Wali Kota Batu bersama Sekda Kota Batu dan juga Kepala Dinas Perhubungan, Graha Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu, Kamis (04/05/2023).
Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penanganan inflasi. “Pemberian bantuan di sektor publik terutama di transportasi ini dimaksudkan agar masyarakat tetap bisa survive dan mengendalikan inflasi dan perekonomian,” ucapnya.
Aries juga menyampaikan bahwa sebelumnya sudah berdialog dengan para pelaku sektor transportasi.
“Ya, sektor transportasi saat ini sedang lesu. Karena itu, nanti akan kita berdayakan mereka. Seperti dengan mengubah menjadi shuttle pariwisata, atau dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menambah pemasukan sehari-hari mereka. Insya Allah dengan adanya bantuan ini, mereka (akan) terbantu,” ujar Aries.
Tak lupa Aries juga berpesan kepada penerima bantuan kali ini dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini, inflasi terus menurun, ekonomi terus meningkat, dan tidak ada pengangguran,” pesannya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Imam Suryono, mengatakan, para penerima bantuan ini sudah melalui pendataan dan verifikasi. Adapun terkait teknis pembagian untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini, disalurkan melalui fasilitas Virtual Account dari Bank Jatim milik masing-masing penerima bantuan.
Untuk total penerimanya ada sebanyak 978 orang, dan untuk total anggarannya sebanyak Rp586.800.000. Bantuan senilai Rp600.000 per orang itu diterimakan kepada 291 sopir angkutan umum, 414 ojek pangkalan dan 273 ojek online.
Beberapa waktu lalu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satu masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga BBM itu adalah kekhawatiran akan terjadinya inflasi dan terhambatnya pertumbuhan ekonomi, karena dampak kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik. Sektor transportasi sendiri merupakan salah satu sektor yang terdampak kenaikan harga BBM tersebut. (Red.)