JAKARTA – malangpagi.com
Presiden RI Joko Widodo menegaskan, bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk tetap menjaga kemerdekaan pers. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Kongres VI Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/10/2021).
“Pemerintah akan terus memegang teguh komitmen untuk menjaga kemerdekaan pers, membuka ruang bagi insan pers untuk menyuarakan kepentingan publik, terbuka atau sikap kritis, dan solutif mengawal berbagai kebijakan pemerintah,” tegas Jokowi.
Jokowi mengaku masih sadar akan banyaknya kritik terhadap pemerintah. Terutama terhadap hal-hal yang belum mampu diselesaikan. Termasuk kritik yang dilontarkan oleh pers.
Dirinya mengungkapkan, kritik yang membangun sangat penting, dan pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggung jawab. Kritik tersebut diharapkan mampu membuahkan hasil untuk kepentingan rakyat.
Tak berhenti sampai di situ, Jokowi juga berpesan agar jurnalisme tidak hanya menyajikan fakta, tetapi juga memerhitungkan dampak dari sebuah pemberitaan. Menurutnya, pers tak sekadar menerapkan jurnalisme yang baik, tetapi juga jurnalisme yang bijak.
Jokowi mengatakan, pers harus dapat beradaptasi dengan teknologi di era saat ini, serta lebih kreatif dan produktif.
“Kehadiran platform media baru juga harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Bukan semata-mata untuk menumpuk jumlah viewers, menumpuk subscribers, menumpuk like, ataupun sekadar clickbait. Tetapi seharusnya dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat bangsa dan kemanusiaan,” pungkasnya. (Gibran/MAS)