
KOTA MALANG – malangpagi.com
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak ISNU (Ikatan Sarjana Nadhlatul Ulama) bersinergi dengan Badan Jaminan Produk Halal (BJPH) dan Kementerian Agama (Kemenag), dalam upaya mewujudkan produk halal Jatim Bangkit.
Hal tersebut disampaikan saat melakukan penyerahan sertifikat pendampingan Proses Produk Halal (PPH) dan sertifikat halal Usaha Mikro Kecil (UMK) dalam acara Festival Produk Halal Jatim Bangkit di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (Unisma), Sabtu (1/10/2022) lalu,
Dalam sambutannya, mantan Menteri Sosial tersebut mengatakan bahwa sinergi dan konektivitas menjadi sangat penting, lantaran nantinya pemasaran produk akan berjalan secara online. “Menurut Jack Ma, tahun 2030 UMK di dunia nantinya 99 persen akan berjalan secara online dan 85 persen akan berjalan melalui e-commerce. Untuk itu, bangun sinergi dan kuatkan,” imbau orang nomor satu di Jawa Timur itu.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa populasi muslim di tahun 2030 akan signifikan. “26 persen dari populasi dunia adalah market yang luar biasa. Tahun 2020, Jepang adalah salah satu negara yang berbasis ekonomi halal. Produk-produk UMK ini tolong dikurasi agar dapat berpotensi untuk diekspor ke Jepang,” ujarnya
“Mudah-mudahan UMK yang didampingi ISNU Jatim meningkat menjadi usaha besar. Kami menemukan ISNU Jatim produktif, melayani dan menjawab pertanyaan umat. Jadi bagaimana UMK yang sudah didampingi dapat menyiapkan platform untuk masuk ke zona digital,” imbuh Khofifah.
Menanggapi hal ini, Rektor Unisma Prof. Maskuri Bakri mengatakan ISNU Jatim menorehkan sejarah dengan pemberian sertifikat halal kepada pelaku UMK. “Untuk pemberian sertifikat adalah sejarah baru bagi ISNU Jatim. Mudah-mudahan ini menjadi poin, di mana ISNU Jatim dapat mencangkup aspek yang lebih luas,” bebernya.
“Tidak hanya dalam bidang ekonomi, namun juga yang telah mengambil peran dalam pembangunan ekonomi di Jawa Timur dalam bidang pendidikan, politik, sosial, budaya, kesehatan, dan lingkungan. Perlu saya sampaikan, sesungguhnya ISNU Jatim merupakan sebuah modal besar yang dapat mendongkrak perekonomian baik Jawa Timur maupun Indonesia,” papar Prof. Maskuri.

Dalam pandangan Prof. Maskuri, ISNU Jatim memiliki sumber daya manusia yang begitu melimpah dan perlu dilakukan konsolidasi dan kombinasi yang bagus. “Di situ ada orkestranya, ada dirigennya, dan betapa indahnya orkestra bila dimainkan dan dirigen juga bergerak. Saya yakin Indonesia tidak akan menunggu 10 atau 15 tahun. Namun dalam lima tahun akan berubah menjadi negara yang memiliki kekuatan luar biasa di Asia Tenggara,” sebutnya.
Dirinya meyakini ISNU Jatim memiliki managerial capital, social capital, serta networking capital. “Namun yang tidak dimiliki oleh lainnya adalah spiritual capital, sehingga mampu menjawab tantangan global,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah ISNU Jawa Timur, Mas’ud Said menyampaikan bahwa UMK di Jatim sangat banyak. “Dari 9,7 juta itu, menopang perekonomian Jatim sebesar 65 persen, sehingga diberikan sertifikat halal bagi mereka,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan bahwa ISNU Jawa Timur telah berbuat bagi masyarakat dalam hal pendidikan, untuk pendampingan produk halal dan telah tercatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penyerahan sertifikat terbanyak. “ISNU Jatim memberikan sertifikat gratis dan akan memberikan pelatihan digitalisasi, agar para pelaku UMKM dapat lebih berkembang dan menyesuaikan dengan kondisi global yang ada.
“Tentu, sesuai permintaan Bu Gubernur, teknologi akan kita kuatkan dan kawan-kawan merespons itu. Insyaallah, Jatim akan bangkit melalui ISNU dan saat ini sudah tersebar di setiap kecamatan. Nanti akan kami latih untuk pengembangan digitalisasi,” tandas Mas’ud. (Har/MAS)