KOTA MALANG – malangpagi.com
Tak sedikit generasi muda saat ini yang menggemari olahraga ekstrem dan menyajikan banyak gerakan akrobatik. Salah satunya olahraga Tricking.
Tricking berawal dari olahraga extreme martial art yang menampilkan seni gerak berupa tendangan dan akrobatik. Olahraga ini sendiri terbentuk sekitar tahun 1990 di Amerika Serikat.
Teknik-teknik yang diperagakan menggabungkan unsur gerakan beladiri, seperti Taekwondo, Capoeira, Wushu, dan juga Parkour yang dipadu dengan seni gerak lainnya, seperti gimnastik, akrobatik dan breakdance.
Meski gerakannya merupakan gabungan dari beberapa olahraga beladiri, Tricking tidak bertujuan untuk diaplikasikan dalam pertarungan, namun lebih mengarah ke aspek artistik dan mengutamakan estetika.
Pada hari Minggu (25/4/2021) lalu, sejumlah komunitas Tricking di Jawa Timur menggelar acara gathering dan buka puasa bersama, yang diprakarsai Malang Tricking Community (Matric).
Acara yang bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Malang, Jalan Galunggung No. 37A, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang tersebut dihadiri sekitar 50 tricksters (sebutan untuk praktisi Tricking) dari Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Blitar, dan Malang. Selain itu juga ada trickter yang jauh-jauh datang dari Solo dan Semarang.
Adi Supriadi selaku panitia acara menjelaskan, sebenarnya acara gathering dan buka bersama seperti ini sudah dilaksanakan rutin sejak 2016 silam, dan Kota Malang selalu menjadi tuan rumah. Namun tahun lalu ditiadakan karena pandemi Covid-19.
“Event hari ini bukan merupakan gathering formal. Hanya jamming bareng-bareng. Meski begitu acara cukup ramai dan seru,” jelas pria asli Pontianak itu.
Acara sore itu selain sebagai ajang silaturahmi antar tricksters di Jawa Timur, juga diadakan sesi jamming (menampilkan keahlian masing-masing), dan puncaknya dilakukan Tricking Battle menjelang berbuka puasa bersama.
Di tempat yang sama, Ketua Matric, Ahmad Taufiqul Hafizh Irfana menerangkan bahwa komunitas Tricking yang dinahkodainya termasuk salah satu yang tertua di Indonesia, selain Skywalker (Yogyakarta) dan HyperHaken (Jakarta). Matric sendiri dibentuk di tahun 2011 oleh Kasiyanto, seorang praktisi Capoeira dan Wushu.
Saat ditanya bagaimana cara bergabung dengan Matric, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mempersilakan siapa saja untuk bergabung dan berlatih. “Silakan datang. Tidak dipungut biaya,” ujar pria yang biasa disapa Taufiq itu.
“Kami latihan setiap Selasa dan Jumat jam empat sore, di SMK Muhammadiyah 1 Malang. Jangan ragu meskipun berangkat dari nol. Di sini kita saling belajar dan nanti ada yang mengajari,” imbuh warga Villa Bukit Tidar Merjosari itu.
Untuk mengetahui lebih banyak aktivitas Malang Tricking Community, silakan pantau akun Instagram resmi mereka, @malang_tricking_community.
Reporter : MA Setiawan
Editor : Redaksi