
KOTA MALANG – malangpagi.com
Dalam rangka menguatkan character building siswa-siswinya, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lowokwaru 4 Kota Malang menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari, 18–22 Juli 2022.
Dikemukakan oleh Kepala Sekolah SDN Lowokwaru 4, Anis Yuniati, lamanya kegiatan MPLS tergantung pada kebutuhan sekolah. SDN Lowokwaru 4 sengaja menggelar MPLS selama lima hari, agar character building siswa-siswi tertanam dengan baik.
“Sesuai arahan Walikota Malang, Bapak Sutiaji, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Bapak Suwarjana, yang menekankan bahwa fokus pendidikan adalah membentuk generasi bangsa yang berkarakter dan bermartabat. Oleh karena itu, melalui MPLS ini kami berharap karakter siswa-siswi SDN Lowokwaru 4 dapat terbentuk,” ujar Anis kepada Malang Pagi, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (22/7/2022).

Lebih lanjut Anis membeberkan, kegiatan MPLS dimulai sejak hari pertama masuk sekolah. Kegiatan pada Senin (18/7/2022) meliputi apel pagi, dilanjutkan dengan perkenalan warga sekolah, profil, dan fasilitas sekolah. Serta tata cara berseragam, pemberian informasi jadwal pelajaran, dan sosialisasi ekstrakurikuler.
“Pada Selasa (19/7/2022), anak-anak dikenalkan dengan kelas masing-masing. Termasuk informasi terkait buku dan perlengkapan murid, asesmen diagnostik numerasi dan literasi, serta pembuatan kesepakatan kelas, yang ditandai dengan adanya struktur organisasi dan jadwal piket. Untuk kesepakatan kelas dibuat dengan mengkurasikan nilai-nilai yang diyakini siswa, hingga terlahir keyakinan kelas demi membentuk budaya positif di sekolah,” papar perempuan berhijab itu.
Adapyn kegiatan MPLS pada Rabu (20/7/2022) meliputi sosialisasi sekolah adiwiyata. Di mana siswa-siswi diterangkat tentang sampah organik dan anorganik, dan diimbau untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Di samping itu mereka juga diajarkan untuk bijaksana dalam mengelola sampah, serta pembentukan kader adiwiyata periode 2022/2023.
Di hari itu pula, anak-anak mengikuti kegiatan character building dipandu oleh tim kesiswaan. Antara lain berupa latihan peraturan baris berbaris, pemberian teladan sopan santun di sekolah, dan kegiatan kerohanian.

“Di Kamis (21/7/2022) kami mengadakan bakti sosial dan istigasah. Dalam bakti sosial ini, siswa-siswi membawa sembako dari rumah. Ada yang membawa beras, minyak goreng, gula, hingga mi instan. Kemudian dikumpulkan di kelas masing-masing, untuk selanjutnya diberikan kepada temannya yang berhak menerima,” jelas Anis
“Setiap kelas A dan B ada 10 anak. Jadi total ada 60 anak yang mendapatkan bingkisan sembako. Sedangkan sisanya kami berikan kepada warga sekitar yang membutuhkan,” imbuh Kepala Sekolah yang menjabat di SDN Lowokwaru 4 sejak Januari 2022 itu.
Anis menegaskan, tujuan bakti sosial ini adalah untuk menumbuhkan empati dan simpati, serta melahirkan kesadaran saling berbagi kepada sesama teman. “Dari bakti sosial ini, kami ingin anak-anak memiliki sifat saling berbagi,” harapnya.
Pada hari terakhir, siswa-siswi melakukan senam sehat ceria dan kegiatan penghijauan. “Melalui kegiatan penghijauan ini, siswa-siswi diharapkan dapat mencintai alam dan lingkungan melalui tanaman. Selain itu, juga mampu mewujudkan taman tematik di area sekolah,” urainya.

Anis mengungkapkan, pendidikan karakter sengaja dimulai dari Sekolah Dasar untuk menjadi bekal di tingkat SMP dan SMA nanti. “Jika karakter anak-anak di rumah masih belum baik, misalnya suka berkata kasar, insyaallah di sekolah lambat laun karakter mereka akan lebih baik,” jelasnya.
“Tentunya dengan bimbingan dari bapak dan ibu guru, yang senantiasa memberikan teladan implementasi sopan santun. Semoga MPLS ini menjadi awal dari pendidikan karakter anak di sekolah,” pungkas Anis. (Har/MAS)