KOTA BATU – malangpagi.com
Lukman (35), seorang wartawan media online jatimhariini.com yang bertugas di wilayah Kota Batu melaporkan ke pihak kepolisian, bahwa dirinya telah mengalami perbuatan tidak menyenangkan dari pihak pengelola dan security Brawijaya Oleh-Oleh yang terletak di Jalan Diponegoro Kota Batu, Rabu siang (18/8/2021).
Perbuatan tidak menyenangkan terjadi saat Lukman bermaksud mengonfirmasi pemberitaan terkait kegiatan vaksinasi yang sedianya digelar di Brawijaya Oleh-Oleh pada 17 Agustus 2021, akan tetapi gagal terlaksana. Panitia beralasan terjadi kendala dalam pendistribusian vaksin.
Sebelum menuju lokasi Brawijaya Oleh-Oleh, Lukman mengaku telah meminta izin terlebih dahulu kepada Teguh selaku pengelola Brawijaya Oleh-Oleh secara tertulis melalui Whatsapp.
Setibanya di lokasi, Lukman disambut baik oleh Teguh dan melakukan perbincangan singkat.
Di tengah perbincangan, tiba-tiba Teguh mengatakan agar pembicaraan ini jangan direkam, cukup dicatat saja.
“Saya tidak mengiyakan permintaan tersebut. Karena saya pikir bukti rekaman pembicaraan tersebut sebagai bahan untuk pemberitaan saya,” tutur Lukman.
Baru saja wawancara selesai, tiba-tiba Teguh bertanya apakah bisa lihat handphone milik Lukman. Dengan dalih untuk mengecek apakah wawancara yang baru berlangsung direkam atau tidak. Situasi pun menjadi tegang.
“Selanjutnya di ruangan kantor itu terjadi tarik menarik, dan hape saya sempat berpindah tangan ke Pak Teguh,” terangnya.
“Akhirnya saya berhasil menguasai kembali hape saya. Lalu Pak Teguh memanggil security berjumlah dua orang. Terus terang saya merasa tidak nyaman. Karena saya bukan kriminal. Hanya bermaksud meminta konfirmasi terkait giat vaksinasi yang gagal digelar kemarin,” jelas lukman.
Masih kata Lukman, dirinya merasa tidak membuat pemberitaan yang merugikan siapapun, dan tidak melakukan pemerasan atau meminta apapun dari pihak Brawijaya Oleh-Oleh.
“Bisa dicek di CCTV yang ada di ruangan tersebut. Saya hanya sebatas minta konfirmasi dan saya tidak menuduh. Tapi ternyata kok demikian perbuatan yang dilakukan pihak Brawijaya Oleh-Oleh pada saya,” ucap Lukman yang mengaku dirinya sempat ditahan, tidak boleh keluar dari ruangan sebelum menghapus rekaman wawancara.
Terkait perlakuan yang diterimanya, Lukman merasa tidak aman dan telah dilecehkan profesinya. Ia pun langsung melakukan langkah hukum dengan melakukan pelaporan tindakan intimidasi tersebut ke Polres Batu.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus membenarkan bahwa pada hari ini ada laporan masuk terkait perbuatan intimidasi pada salah seorang jurnalis yang bertugas di wilayah Kota Batu.
“Kami akan melakukan penyelidikan. Nantinya akan diberikan undangan untuk mengklarifikasi kepada pihak terlapor (pengelola Brawijaya Oleh-Oleh dan security –red), atau penyidik yang akan datang meminta keterangan ke sana. Nanti kita lihat situasional untuk cara pelaksanaan penyelidikannya. Yang pasti kasus ini akan kami tindaklanjuti,” tutur Jeifson.
Hingga berita ini dilansir, pihak pengelola Brawijaya Oleh-Oleh Kota Batu belum memberikan konfirmasi terkait kasus ini.
Sebelumnya, ratusan masyarakat tertipu dengan informasi adanya vaksinasi 1.000 dosis vaksin Sinovac dosis pertama yang diselenggarakan Brawijaya Oleh-Oleh pada 17 Agustus 2021.
Pihak Polres Batu sendiri sudah menegaskan bahwa informasi yang beredar adalah hoaks. “Kegiatan vaksinasi itu hoaks. Makanya anggota Polres Batu berjaga dari pagi untuk memberitahu masyarakat yang terlanjur datang,” ujar Kapolres Batu, AKBP Catur Cahyono Wibowo, Selasa (17/8/2021).
Di tempat terpisah, pihak Kodim 0818/Malang-Batu yang namanya dicatut dalam poster oleh penyelenggara menegaskan, bahwa mereka tidak mempunyai agenda pelaksanaan vaksinasi di Brawijaya Oleh-Oleh.
“Sebenarnya bukan tidak terlaksana, tapi memang tidak ada jadwal vaksinasi di sana (Brawijaya Oleh-Oleh –red). Dari awal memang tidak ada. Kalau ada pasti kami siap di lapangan. Ngarang-ngarang saja itu,” tukas Pabung (Perwira Penghubung) Kodim 0818/Malang-Batu, Kapten Czi Widagdo dilansir dari bacamalang.com.
“Itu sumber informasinya telusuri dari mana. Siapa yang menyelenggarakan? Kalau ada giat di Kota Batu pastinya kami tahu. Karena sudah komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak dan dinas terkait,” pungkasnya. (Dodik/MAS)