malangpagi.com
Tak dipungkiri, banyak masyarakat beranggapan bahwa gula dan berbagai makanan manis sebagai penyebab utama diabetes. Tetapi hal tersebut tak sepenuhnya benar. Gula dan makanan manis bukanlah pemicu diabetes tipe 1, juga bukan penyebab langsung diabetes tipe 2.
Diabetes melitus tipe 1 dipicu oleh kondisi autoimun, yang membuat sel imun menyerang sel beta pankreas sebagai penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah.
Lantas apa kaitan konsumsi gula dengan diabetes tipe 2? Terjadinya diabetes tipe ini dipengaruhi oleh pola makan, serta memiliki hubungan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan manis.
Terjadinya diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh faktor kelebihan berat badan, resistansi insulin, dan faktor genetik yang menjadi peran utama. Meskipun demikian, gula dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan faktor pemicu diabetes tipe 2.
Studi dalam Jurnal Cell Metabolism menunjukkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko utama untuk prediabetes dan diabetes tipe 2. Obesitas menyebabkan penumpukan lemak di perut, tingginya trigliserida di hati dan otot, serta resistensi insulin.
Meskipun terdapat pengganti gula seperti stovia, aspartam, sukralosa, dan sakarin yang dapat mengurangi risiko diabetes, mengonsumsinya secara berlebihan tetap harus dihindari.
Dalam batas wajar, gula secara tidak langsung menyebabkan diabetes. Untuk mengurangi risiko diabetes, penting untuk mengatur konsumsi gula harian. Beberapa tips praktis yang dapat dilakukan antara lain pembatasan konsumsi gula, pemilihan camilan sehat, mengganti sereal tinggi gula dengan yang tanpa gula, pembatasan smoothies atau jus buah, membaca informasi gizi pada kemasan, dan pengelolaan stres.
Selain itu, berolahraga secara rutin dengan aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai, jogging, atau bersepeda, juga dapat menurunkan risiko diabetes, karena bertujuan menjaga berat badan tetap ideal. (Ale/MAS)