
JAKARTA – malangpagi.com
Dukungan kepada calon Presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, makin menguat. Setelah sebelumnya PPP telah masuk barisan, kali ini giliran Perindo yang turut menyatakan dukungan.
“Tentu saya mengucapkan terimakasih. Ini bagian dari kerjasama yang tentu saja membuat energi kita tambah banyak. Karena makin hari, makin banyak dukungan dari beberapa partai, di antaranya PDIP, PPP, Hanura, PAN sudah menjalin komunikasi, dan sekarang Perindo,” kata Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
Menurut Ganjar, banyaknya dukungan ini bagian dari kerjasama dan gotong royong untuk membangun bangsa. Ia berharap, dukungan ini membuat lebih kompak dan solid. “Dan tentu saja harapannya ke depan, ini jadi kekuatan politik di parlemen juga,” jelasnya.
Perindo, lanjut Ganjar, merupakan salah satu partai non parlemen yang sangat diperhitungkan. Survei partai besutan Hary Tanoesoedibjo ini juga terus naik. “Tidak bisa dipungkiri bahwa Perindo juga punya kekuatan media besar. Dan itu saya kira bagian dari nantinya komunikasi medianya bisa masuk ke pelosok masyarakat, agar tahu apa yang menjadi program dan visi misi keberlanjutan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi,” jelasnya.
Bagi PDIP, kerjasama dua partai ini bukanlah hal yang baru. Sebab pada Pilpres 2019, Perindo menjalin kerjasama dengan partai berlambang kepala banteng itu. “Saya sudah beberapa kali bertemu dengan kawan-kawan Perindo, dengan pak Hary Tanoe, dengan ketua harian, termasuk yang di Jawa Tengah. Mereka semua ingin melanjutkan kerjasama. Rasanya ada kenyamanan bersama,” pungkas Ganjar.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, mengakui bahwa sosok Ganjar Pranowo adalah magnet bagi partainya untuk kembali menjalin kerjasama dengan PDIP. Ganjar disebut sosok pemimpin muda yang memiliki komitmen kuat untuk melanjutkan pembangunan.

“Ada tiga dasar kenapa kami memutuskan bekerjasama dengan PDIP. Salah satunya adalah karena figur pak Ganjar Pranowo ini, sosok yang sangat dikenal masyarakat, masih muda dan yang paling penting memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan yang sudah baik,” kata Hary Tanoe.
Menurutnya, untuk membangun sebuah negara, kontinuitas sangat penting dilakukan. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah melakukan banyak program yang sangat bermanfaat untuk rakyat. “Selain itu, alasan kami bergabung dengan PDIP adalah karena partai ini yang paling siap hari ini. Mereka adalah satu-satunya partai yang memenuhi parliamentary threshold atau ambang batas parlemen,” jelas Hary Tanoe.
“Jadi ada kepastian bagi kami untuk memulai perjuangan. Selain itu, filosofi dan ideologi kami juga sama, berjuang demi kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.
Hary Tanoe juga mengungkapkan, sebelumnya Ia memang sempat melakukan pendekatan dengan Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto. Namun setelah melalui pertimbangan matang, maka Perindo mantap menjalin kerjasama dengan PDIP. “Dan hari ini kami resmi menandatangani kesepakatan kerjasama politik antara PDIP dan Perindo,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, mantan Gubernur NTB yang sekarang menjabat Ketua Harian Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Mazdi, secara khusus mendoakan Ganjar Pranowo menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia.
“Saya mengajak baca surat Al-fatihah dengan beberapa niat. Niat yang pertama agar Indonesia tetap kokoh kuat bersatu dalam keberkahan,” kata TGB mengawali doanya.
Niat kedua, lanjutnya, ditujukan khusus untuk para pendiri bangsa, para founding fathers. Ia juga mendoakan secara khusus proklamator bangsa, Soekarno. “Dan niat yang ketiga, agar mas Ganjar pranowo diridhoi Allah untuk menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8. Alfatihah,” ucap TGB.
Pertemuan ini juga dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Hasto Kristyanto, dan para petinggi PDIP lainnya. Sementara dari Partai Perindo, hadir ketua umumnya Hary Tanoesoedibjo, Ketua Harian Tuan Guru Bajang, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, serta sejumlah pejabat teras Perindo. (Red)