KOTA MALANG, Malangpagi.com – Dalam satu pertandingan sepak bola, terdapat banyak pelajaran yang sangat penting untuk membangun karakter dan mental di dalamnya. Setiap pemain sepak bola, wajib bermain secara sportif, fair play, disiplin, teamwork, awereness, kontrol / mawas diri dan mematuhi semua peraturan yang ada.
Mendengarkan arahan pelatih dan menerapkan permainan sesuai instruksi dari pelatih. Bermental kuat, trengginas, bersemangat, tetapi tidak boleh emosional. Meskipun kadang ngotot, ngeyel dan tensi tinggi penuh daya kompetitif, selama pertandingan berlangsung.
Tetapi begitu pertandingan selesai, peluit akhir pertandingan ditiup oleh wasit, semuanya kembali bersalaman saling mengapresiasi dan menghormati. Bahkan terkadang saling memberikan masukan, penuh dengan rasa persaudaraan. Semuanya setara. Tidak ada rasisme, tidak membeda-bedakan agama dan asal usul kesukuan.
Semua prinsip-prinsip dasar dan pelajaran utama yang ada di dalam sepak bola, itulah yang hendak ditanamkan dan ditumbuh suburkan pada diri 1.200 anak-anak (U-10 & U-12), dalam kegiatan Turnamen Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Kota Malang, yang akan digelar pada tanggal 1 – 17 Agustus 2020, di Lapangan Luar Stadion Gajayana Kota Malang.
Kegiatan ini akan diikuti oleh 40 SSB se-Kota Malang. Sebanyak 176 pertandingan akan digelar secara kontinu, dengan dipimpin sebanyak 30 wasit yang berdedikasi tinggi dalam pembinaan sepak bola usia dini di Kota Malang. Karena, tujuan utamanya bukan untuk sekedar mencari juaranya. Lebih jauh dari itu, tujuan utamanya adalah membina mental, karakter, prinsip-prinsip dasar dan pelajaran utama dalam sepak bola, ke dalam diri 1.200 anak-anak. Kegiatan turnamen ini bertajuk “Malang Sehat Cup 2020”, yang juga memperebutkan Piala Bergilir dari Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang.
“KONI Kota Malang sangat mendukung kegiatan turnamen SSB se-Kota Malang, yang bertajuk Malang Sehat Cup 2020. Kota Malang harus sehat. Ini semangatnya. Sehat ekosistemnya, sehat generasi penerusnya, dan sehat pembangunannya dalam berbagai bidang. Turnamen ini bisa menjadi pemicu untuk visi Malang Sehat yang sudah disampaikan oleh Wali Kota Malang. Kami sangat mendukung,” Ungkap Edy Wahyono, selaku Ketua Umum KONI Kota Malang, saat ditemui di kantor KONI Kota Malang bersama panitia pelaksana turnamen Malang Sehat Cup 2020.
Namun demikian, Edy Wahyono juga berpesan agar seluruh panitia pelaksana kegiatan turnamen SSB se-Kota Malang ini, sangat mematuhi protokol kesehatan dan peraturan yang diberlakukan oleh PSSI dalam kondisi pandemi virus Covid-19. Semuanya harus saling menjaga kedisiplinan,”tandasnya
“Wajib mematuhi protokol kesehatan. Diperhatikan semuanya dengan seksama. Libatkan semua pihak-pihak yang terkait, untuk mendukung sukses dan lancarnya kegiatan turnamen ini. Ayo obah kabeh, ayo sehat kabeh. Kota Malang sehat semuanya. KONI Kota Malang pasti mendukung kegiatan turnamen sepak bola usia dini di Kota Malang. Karena ini sangat bagus untuk masa depan ekosistem olah raga sepak bola di Kota Malang,” Sambung Edy Wahyono.
Joko Sutrisno selaku ketua pelaksana turnamen SSB se-Kota Malang, saat ditemui di kantor KONI Kota Malang mengatakan, bahwa tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan turnamen ini adalah pembinaan usia dini dalam olah raga sepak bola. Diharapkan ke depannya mampu memperkuat daya dukung pembangunan ekosistem olah raga sepak bola di Kota Malang.
“Turnamen ini adalah hasil dari kerja bersama. Meskipun inisiasi awalnya berasal dari Paranane FA, tetapi kerja keseluruhan adalah bersifat gotong royong. Ayo obah kabeh. Kota Malang sehat tujuan kita bersama. Fokus kami adalah pada pembinaan dan pengembangan sepak bola usia dini di Kota Malang,” Ujar Joko Sutrisno, yang akrab dipanggil Sam Jokowa Arema.
Selain itu, Joko Sutrisno juga mengatakan bahwa dari kegiatan turnamen SSB se-Kota Malang ini, juga bisa menggerakkan berbagai sektor ekonomi di Kota Malang. Karena akan diikuti oleh sebanyak 1.200 anak-anak, yang akan bertanding dalam turnamen SSB Malang Sehat Cup 2020, maka akan memicu beberapa bidang ekonomi yang terkait di dalamnya. Misal, menggerakkan sektor garment dan konveksi, yang memproduksi kostum pertandingan. Selain itu, juga mampu menggerakkan PKL, UKM, IKM, dan lain-lainnya. Sehingga, olah raga sepak bola bisa menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Kota Malang menjadi lebih sehat lagi.
“Pembinaan sepak bola usia dini sangat menjadi perhatian dari Paranane FA. Kami sedang berjuang agar turnamen atau kompetisi antar SSB di Kota Malang, khususnya pada usia dini, bisa berjalan secara reguler, kontinu dan konsisten, semua memang butuh kerja keras, butuh kerjasama banyak pihak.
Dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, jika hendak membangun ekosistem olah raga sepak bola yang baik, benar dan mapan. Badan Liga Kota Malang, barangkali bisa menjadi satu alternatif solusi untuk mewujudkannya. Ini yang sedang kita godok bersama,” Ungkap Nur Romadhon, sebagai CEO Paranane FA, yang biasanya akrab dipanggil Sam Nunun, saat ditemui di kantor KONI Kota Malang.(red)