
KOTA MALANG – malangpagi.com
Museum Gubug Wayang Mojokerto bersama Museum Ganesya Malang menjalin kerjasama dengan Hotel Grand Mercure Malang Mirama, melalui acara Mini Exhibition bertajuk “Go Local, Culture, and Heritage” yang digelar pada 1–15 Oktober lalu, berlanjut hingga saat ini dengan mengusung konsep Temporary Museum.
Menurut Direktur Museum Gubug Wayang, Zura Nurja Ana, maksud konsep tersebut adalah pameran dalam waktu tertentu dengan mengusung tema yang telah disepakati oleh ketiga belah pihak. Konsep kerjasama sendiri akan berlangsung selama satu tahun dengan tema yang disepakati bersama.

“Koleksi yang dipamerkan di Hotel Grand Mercure Malang Mirama berupa miniatur candi, terakota, figurin, dan saat ini sedang berlangsung pameran dengan tema Wayang Golek Srimulat Abadi, yang menampilkan wayang golek Srimulat dari Kota Surabaya,” ungkap Zura kepada Malang Pagi, Selasa (8/11/2022).
Pihaknya mengaku gembira melihat respons yang ditunjukkan pengunjung Hotel Grand Mercure Malang Mirama. “Selain untuk mengedukasi dan menambah wawasan para pengunjung hotel, pameran ini juga merupakan sarana yang tepat untuk menyatukan bangsa melalui budaya. Seperti yang terus dilakukan oleh Museum Gubug Wayang dan Museum Ganesya,” terang Zura.
Di kesempatan yang sama, Gledy Webyansyah selaku Assistant Marcomm Manager Hotel Grand Mercure Malang Mirama menyebut bahwa konsep Temporary Museum di dalam hotel menjadi satu-satunya di Kota Malang. Dirinya berharap pengunjung tidak hanya menikmati pelayanan dan sarana prasana hotel saja, namun juga unsur edukasi.

“Pengunjung hotel sangat antusias menyaksikan koleksi Museum Gubug Wayang dan Museum Ganesya yang menghadirkan 12 wayang golek Srimulat di area meeting room. Selain itu, kami juga punya petugas khusus untuk mengakomodir tamu-tamu meeting atau pengunjung yang ingin memperoleh informasi lebih detail terkait koleksi yang ditampilkan,” jelasnya.
Gledy mengakui, pihaknya masih membangun kerjasama perdana, dan rencananya akan menampilkan koleksi baru pada Desember nanti. “Ke depan tidak hanya koleksi wayang golek Srimulat saja yang didisplay. Mungkin hanya 2–3 minggu, lalu akan diganti dengan koleksi lain yang sesuai dengan tema atau konsep hotel,” tutur Gledy.

“Pergantian koleksi terutama akan dilakukan saat Christmas nanti. Pendatangan MoU antara ketiga pihak rencananya pada November ini, dan akan berlaku selama satu tahun,” tandasnya.
Museum Gubug Wayang Mojokerto dan Museum Ganesya Malang merupakan bagian dari Museum Gubug Wayang Group. Museum Gubug Wayang terletak di Jalan RA Kartini No. 23 Mojokerto. Sedangkan Museum Ganesya tergabung di dalam Hawai Group Malang, berlokasi di lantai 2 dan lantai 3 Hawai Waterpark Malang. (DK99/MAS)