
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Dibukanya Galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malang di area Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan KH Agus Salim, bertujuan untuk menghimpun pencinta dan peminat seni sekaligus memayungi dan mengembangkan produk kerajinan dan mengembangkan usaha tersebut.
Selain itu, kehadiran Dekranasda adalah bagian upaya meningkatkan kehidupan pelaku bisnis kerajinan, yang sebagian merupakan kelompok usaha masyarakat kecil dan menengah (UMKM) dan industri kecil dan menengah (IKM)
Untuk menggerakan pasar barang-barang hasil produk dari UMKM dan IKM yang diyakini akan menjadi motor penggerak Dekranasda, Pemkab Malang memberikan voucer senilai Rp50 ribu setiap bulan kepada para ASN mereka. Dengan voucer tersebut, setiap ASN akan diwajibkan untuk belanja di galeri Dekranasda Kabupaten Malang.
Disampaikan oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaidah Sanusi saat pembukaan galeri Dekranasda dan peluncuran voucer belanja untuk ASN Pemkab Malang pada Senin (3/5/2021), tujuan program selain memberdayakan IKM dan UMKM Kabupaten Malang adalah untuk menambah kecintaan terhadap produk lokal Kabupaten Malang.
“Kewajiban ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Bupati Malang, bahwa nantinya setiap ASN wajib belanja di galeri Dekranasda. Hal ini perlu dilakukan untuk mengangkat keberadaan UMKM dan IKM di Kabupaten Malang.,” terangnya
“UMKM dan IKM sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi di masyarakat. Harus kita upayakan keberlangsungannya. Siapa lagi yang bisa mengangkat UMKM dan IKM, jika kita tidak memiliki perhatian terhadap kelangsungan mereka,” imbuh Anis.
Hal senada diungkapkan Wakil Bupati Malang, Drs. H Didik Gatot Subroto. Pihaknya menilai bahwa hasil produksi UMKM cukup bagus dan menjanjikan serta mampu bersaing dengan produk lainnya.
“Maka sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan support atas keberadaan galeri Dekranasda ini. Caranya harus dimulai dari diri kita sendiri dengan belanja di galeri ini. Jika setiap ASN diwajibkan belanja di sini, kami yakin dalam setahun galeri ini akan berubah total,” terangnya.
Didik juga meminta agar keberadaan galeri ini diimbangi dengan penerapan teknologi informasi (TI), untuk membantu dalam memasarkan produk UKM agar semakin dikenal masyarakat luas secara daring.
“Saat galeri ini dioperasikan sebagai sentral pasar hasil UMKM dan IKM di Kabupaten Malang, maka masyarakat harus mengenalnya. Untuk itu di zaman yang sudah serba TI ini, perlu diciptakan sebuah aplikasi yang terkoneksi dengan media sosial. Sehingga masyarakat dapat mengetahui produk-produk apa saja yang dijual,” imbuhnya
Didik juga meminta kepada seluruh perangkat daerah untuk berbelanja kebutuhan lebaran di galeri Dekranasda. “Saya yang akan mulai belanja. Istri saya juga akan membeli kue-kue di sini untuk kebutuhan lebaran,” tuturnya
Sekitar 18 ribu ASN Pemkab Malang akan diwajibkan membeli produk UMKM Kabupaten Malang dibekali voucer senilai Rp50 ribu setiap bulannya.
“Dengan dibagikannya voucer tersebut, maka ASN bisa turut mendorong pemberdayaan UMKM dan IKM Kabupaten Malang di tengah Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Agung Purwanto menyebutkan ada lebih dari 700 jenis produk dijual di Galeri Dekranasda.
“Untuk sementara baru di Dekranasda ini. Nantinya dapat diterapkan di tempat lain. Kami sediakan voucer senilai Rp50 ribu untuk digunakan membeli produk-produk lokal,” tuturnya.
Tujuannya program ini, menurut Agung, selain memberdayakan UMKM dan IKM Kabupaten Malang, juga diharapkan menambah kecintaan terhadap produk lokal Kabupaten Malang.
“Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19. Sehingga pelaku UMKM dan IKM memerlukan adanya pendampingan serta pemberdayaan,” tandasnya.
Reporter : Sugiarto
Editor : MA Setiawan