
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Koeboeran Londo menggelar doa lintas agama bertajuk Membangun Kebhinnekaan, yang merupakan momentum bangkit dari pandemi serta menciptakan kerukunan antarumat beragama.
Dalam acara ini, sejumlah tokoh agama setempat memanjatkan doa yang merupakan perwujudan sikap saling menghargai perbedaan dan toleransi beragama.
Doa bersama yang digelar di Sekretariat Pokdarwis Koeboeran Londo, Jalan Sudanco Supriadi No. 38 Kota Malang pada Kamis (4/11/2021) tersebut, juga ditujukan bagi korban dan masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Kota Batu dan Kota Malang yang terjadi pada saat bersamaan.
Romo Eko Putranto, yang menjadi perwakilan agama Katolik berpesan,
“Dari mana kita berasal, dan ke mana kita akan kembali. Dalam keimanan mari sama-sama saling meringankan kepada yang tertimpa musibah.”
Dirinya berharap, melalui doa lintas agama ini, toleransi dan kerukunan antarumat beragama dapat ditingkatkan.

Di temui di tempat yang sama, Sekretaris Pokdarwis Koeboeran Londo, Andri Agus Jatmiko mengungkapkan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan rangkaian dari Misa Arwah yang diselenggarakan pada Selasa (2/11/2021) lalu.
“Momentum ini kebetulan bertepatan dengan terjadinya sebuah bencana. Maka melalui pemuka agama, kami juga mendoakan agar bencana segera usai dan cukup sampai di sini,” ucapnya.
Andri mengatakan, meskipun Koeboeran Londo identik dengan makam nasrani, namun tidak menutup kemungkinan umat beragama lain dapat mendoakan para leluhur, sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
“Selain itu, berdoa bersama ini untuk kemaslahatan masyarakat. Agar pengembangan Koeboeran Londo menjadi destinasi wisata, dapat memberi manfaat, dan kami siap menyongsong bergeliatnya kembali dunia pariwisata,” terang Andri.
Hal senada diucapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Subaedi. Dirinya mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan Pokdarwis Koeboeran Londo.
“Doa lintas agama ini sangat positif, sebagai upaya menungkatkan toleransi antarumat beragama. Untuk itu UPT PPU mendukung serta memberikan ruang bagi Pokdarwis Koeboean Londo untuk berinovasi, berkarya, dan menawarkan destinasi wisata,” tutur Subaedi.
Dirinya berharap, kegiatan doa bersama tidak berhenti sampai di sini. Namun terus berkelanjutan, agar Pokdarwis Koeboeran Londo dapat menjalin silaturahmi dengan para pemuka agama di Kota Malang.
Acara ini dihadiri Lurah Sukun, pegiat Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Malang, Babinsa Kelurahan Sukun, dan masyarakat sekitar.
Selain doa bersama, kegiatan ini juga dilengkapi prosesi makan tumpeng sebagai simbol rasa syukur. Acara juga diisi dengan sesi diskusi, yang diiringi musik keroncong persembahan Pokdarwis Koeboeran Londo. (Har/MAS)