Malang Pagi
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • OPINI
  • GAYA HIDUP
  • BERITA DUKA
No Result
View All Result
Malang Pagi

Salam Satu Jiwa Arema, Simbol Toleransi di Malang Raya Sudah Final

Malang merupakan sebuah kota perjumpaan dan pluralitas sosiobudaya, yang menampilkan sosok daerah bersejarah.

by Red
25 Maret 2022
in Kota Malang
Bagikan Berita

Ki Dwi Cahyono, pemateri dalam acara Pemantapan Pembauran Kebangsaan (Foto: Hariani/MP)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Salam Satu Jiwa Arema tak hanya menjadi jargon suportek klub sepakbola kebanggaan warga Malang Raya saja, namun telah menjadi salam penyatuan segala perbedaan.

Perbedaan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat disikapi sebagai sebuah keniscayaan atas realita keragaman dan sosiokultural. “Beda boleh-boleh saja. Namun secara keseluruhan dijiwai oleh jiwa yang sama. Seperti yang tergambar pada salam arek-arek Malang, yakni Salam Satu Jiwa Arema,” ucap sejarawan Kota Malang, Dwi Cahyono, saat menjadi pemateri dalam acara Pemantapan Pembauran Kebangsaan di Hotel Ijen Suite Resort and Convention, Selasa (22/3/2022).

“Di Malang Raya, toleransi sudah final. Oleh karena itu, Malang adalah Kota Toleran, bukan Kota Intoleran. Itu prinsip,” jelasnya Ki Dwi, sapaan arkeolog itu.

Lebih lanjut dirinya memaparkan, Malang merupakan sebuah kota perjumpaan dan pluralitas sosiobudaya, yang menampilkan sosok daerah bersejarah. Di mana masyarakat dan budaya yang ada di dalamnya begitu beragam.

Baca Juga :

Kota Malang Bakal Punya Museum Sepakbola

20 Mei 2023, Simbol Kebangkitan Sepakbola Bhumi Arema

29 April 2023
Danrem 083/Baladhika Jaya Ajak Gelorakan Salam Satu Jiwa Indonesia

Danrem 083/Baladhika Jaya Ajak Gelorakan Salam Satu Jiwa Indonesia

15 Juni 2022
Cegah Konvoi, Pemkot dan Polresta Malang Kota Gelar Apel Pengamanan HUT Arema Ke-34

Cegah Konvoi, Pemkot dan Polresta Malang Kota Gelar Apel Pengamanan HUT Arema Ke-34

11 Agustus 2021
Sambut HUT Arema Ke-34, Polresta Malang Kota Gelar Vaksinasi Merdeka Semeru

Sambut HUT Arema Ke-34, Polresta Malang Kota Gelar Vaksinasi Merdeka Semeru

11 Agustus 2021
Tak Ada Konvoi, HUT Arema Ke-34 Akan ‘Dirayakan’ Dengan Vaksinasi Massal

Tak Ada Konvoi, HUT Arema Ke-34 Akan ‘Dirayakan’ Dengan Vaksinasi Massal

8 Agustus 2021
Load More

“Pluralitas merupakan jati diri Kota Malang dengan karakter yang unik, karena secara geografis Malang Raya terletak di daerah pedalaman. Berada di lingkungan gunung yang diiris-iris banyak sungai. tetapi faktanya, dari waktu ke waktu gelombang migrasi sosial masuk, yang pada akhirnya imigran menetap di Malang dengan membawa serta budayanya,” papar Ki Dwi.

Dirinya menerangkan, kesejarahan Malang bercirikan pluralitas sosiokultural sudah ada sejak masa Hindu–Budha, perkembangan Islam, masa kolonial, dan masa kemerdekaan hingga sekarang. “Dengan demikian, Malang diwarnai oleh budaya luar yang masuk secara bergelombang dalam lintas masa,” tuturnya.

Ki Dwi menyebut, berdasarkan sumber data prasasti, terdapat apa yang disebut ‘warga kilalan’. Yaitu warga mancanegara yang berada di daerah Malang sekarang. Baik yang berasal dari India, China, dan Parsi (Persia). Tidak hanya itu, pendatang dari daerah lain di Indonesia juga tidak sedikit yang datang dan menetap di Malang.

“Warga dari daerah lain juga banyak yang menetap di Malang. Seperti tergambar dalam toponimi kampung, seperti Kampung Maduran dari sub etnik Madura, Kampung Kudusan merupakan perantauan dari Kudus, ada pula Kampung Kebalen sebagai kampung yang diisi perantauan dari Bali, dan sebagainya,” bebernya.

Pria yang pernah menjabat sebagai anggota Tim Ahli Cagar Budaya itu mengatakan, para migran yang tinggal di sub area yang sama menciptakan klaster sosiokultural berlatar keetnikan.

“Kecenderungan tinggal mengumpul sesama etnik ini kian diperkuat pada era Hindia Belanda, yang menerapkan sosiopolitik. Segresi politik yang menjadi latar adanya Kampung Cina (Pecinan Besar dan Kecil), Kampung Arab di area Kidul Dalem, permukiman India perantauan di Jagalan dengan area tinggal pada Burgenbuurt,” terang penyuka kopi itu.

Dari realita tersebut, menurut Ki Dwi, Malang benar-benar menggambarkan sebagai sebuah Kota Perjumpaan (Encounter City) dari beragam budaya antardaerah, antaretnik, bahkan antarnegeri.

“Warga Malang semenjak lama membuka pintu daerahnya bagi segenap pendatang lain, dan tidak merasa fobia untuk menerima warga luar yang berbeda sosiokulturalnya. Syaratnya harus berprinsip pada peribahasa ‘di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung’. Artinya harus menaati aturan yang sudah ada,” jelasnya.

Malang yang diibaratkan sebagai miniatur kebhinnekaan dapat dijadikan pilot project dalam pembentukan sikap dan perilaku toleran pada generasi muda, baik pelajar maupun mahasiswa.

“Generasi muda yang bertoleransi adalah aset bangsa di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk membudayakan sikap dan tindakan toleran pada generasi muda. Sehingga Malang sebagai Kota Toleran akan terwujud sepanjang masa,” tutup Ki Dwi. (Har/MAS)


Bagikan Berita
Tags: AremaDwi CahyonoSalam Satu Jiwa
ADVERTISEMENT

Related Posts

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

Pemkot Malang Segera Tetapkan Target Pembangunan Rumah Subsidi

20 Oktober 2025

...

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

Pemkot Malang Dukung Pengembangan Wakaf Produktif di Kampus

20 Oktober 2025

...

Sebagian Warga Nilai Jalan Tembus Griya Santa Sudah Jadi Kebutuhan Kota Malang

Jalan Tembus Candi Panggung Tersendat, Satpol PP Surati Warga Griya Santa

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

PSEL Terkendala, RDF Jadi Opsi Pengolahan Sampah Andalan Kota Malang

18 Oktober 2025

...

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

Hasil Survei KLHK, TPA Supit Urang Layak untuk Program Wasted Energy dan RDF

18 Oktober 2025

...

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

Menteri PKP Pastikan Wartawan Bisa Nikmati Program Rumah Rakyat

18 Oktober 2025

...

Bank Dunia Kucurkan Rp143 Miliar untuk Atasi Banjir di Kota Malang

DPUPRPKP Kota Malang Sebut Jalan Tembus di Candi Panggung Jadi Solusi Atasi Kemacetan

18 Oktober 2025

...

Load More
Next Post
Kota Malang Raih Penghargaan di PRIA Awards 2022

Kota Malang Raih Penghargaan di PRIA Awards 2022

Ketua Umum PPP Ajak Kembalikan Suara Hilang di Jatim

Ketua Umum PPP Ajak Kembalikan Suara Hilang di Jatim

ADVERTISEMENT
  • Tentang Kami
  • Pedoman Siber
  • Redaksi

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERITA
  • MALANG RAYA
  • EKONOMI BISNIS
  • OLAHRAGA
  • OTOMOTIF
  • GAYA HIDUP

©2018 - 2024 Malang Pagi. Hak cipta dilindungi undang-undang.

× Chat Admin