SOLO – malangpagi.com
Lebih dari seribu orang pasien telah memanfaakan layanan imunoterapi sel denditrik di Rumah Sakit Tentara (RST) Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah. Mereka mendapat suntikan vaksin imunoterapi sel dendritic yang dikembangkan oleh mantan menteri kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Jumlah pasien tersebut cukup besar, mengingat RST Slamet Riyadi baru membuka layanan imunoterapi sel denditrik pada Juli 2023.
Salah seorang yang telah disuntik vaksin imonoterapi yakni, Menteri Kesehatan era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Fadilah Supari. “Saya sudah dua kali menerima suntikan,” ujar Siti ketika disuntik langsung oleh Terawan Agus Putranto, Sabtu (26/8/2023) lalu.
Menariknya, setelah disuntik, Siti gantian menyuntikan vaksin imonoterapi ke Terawan. Ini peristiwa langka dan unik dimana dua orang mantan menteri kesehatan bertemu dan saling menyuntikan vaksin untuk menjaga kesehatan masing-masing.
Tim Komunikasi Terawan Agus Putranto, Andi menuturkan imunoteraphy nusantara merupakan pengembanan dari Vaksin Nusantara yang dulu dirancang untuk pencegahan penyebaran virus Corona.
“Setelah status pandemi Covid-19 telah dicabut, Pak terawan terus melakukan kajian dan riset sehingga sekarang masyarakat bisa mendapat layanan imunoterapi sel denditrik,” ujarnya.
Selain di Rumah Sakit Tentara Solo, pasien juga bisa mendapatkan layanan imunoterapi sel dendritic antara lain di Rumah Sakit Umum Royal Prima, Medan, Sumatra Utara.
Di rumah sakit tersebut, Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi sudah mencoba teknologi kedokteran yang digagas Terawan itu. Bahkan, Terawan langsung mengambil sampel darah Edy Rahmayadi untuk keperluan proses imunoterapi.
Seusai peresmian layanan imunoterapi sel dendritic di Rumah Sakit Umum Royal Prima, Medan beberapa waktu lalu, Terawan menjelaskan sel dendritik merupakan leukosit dari sumsum tulang belakang dan merupakan jenis sel pembawa antigen terkuat. Sel inilah yang bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh yang menjadi penjaga sistem kekebalan tubuh manusia.
Sel inilah yang kemudian ‘dilatih’ di luar tubuh seseorang untuk menjadi sel pemicu imunitas pada penyakit tertentu, misalnya kanker. Dengan kata lain, vaksin imunoterapi sel dendritic dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, spesifik untuk suatu penyakit.
Terawan mengibaratkan vaksin itu dengan tentara yang dilatih menjadi prajurit terbaik dan bisa melawan penyakit tertentu. Purnawirawan jenderal TNI AD berbintang tiga itu memastikan imunoterapi sel denditrik aman dan tidak menimbulkan efek samping berat bagi pasien. (Red.)