
KOTA MALANG – malang pagi.com
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan vaksinasi kepada Calon Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) dan para pembina. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman depan kantor Disporapar Kota Malang, Sabtu (10/7/2021).
Berdasarkan pantauan Malang Pagi, tampak puluhan remaja berkaos putih dengan bawahan abu-abu khas seragam SMA nampak mengantre dengan sabar menunggu giliran.
Sebelum dilakukan vaksinasi, petugas kesehatan melakukan screening dengan mengecek tekanan darah serta mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan kepada para Capaska dan pembina.
“Hari ini agenda pemberian vaksin Sinovac kepada 100 orang, dengan rincian 79 Capaska dan 21 pembina. Kegiatan ini merupakan kerja sama Disporapar dengan Dinkes dan didukung PMI Kota Malang,” ungkap Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni kepada Malang Pagi.
Pada kesempatan itu, Ida ini menyatakan bahwa Capaska dan pembina yang pekan lalu dinyatakan positif terinveksi virus korona sudah melakukan isolasi mandiri, dan mereka akan divaksin 3 bulan kemudian.
“Untuk Capaska dan pembina yang kemarin positif sudah dilakukan isolasi mandiri. Sedangkan untuk kegiatan latihan sendiri, kami menunggu hingga PPKM usai. Nanti akan kami koordinasikan lagi,” imbuh perempuan asal Bali itu.
Ditemui di tempat yang sama, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Malang, Rendra Aji Saputra memaparkan bahwa pelaksanaan vaksinasi hari ini dilakukan atas instruksi Dispora Jawa Timur, agar seluruh Capaska provinsi harus divaksin.
Selain itu, vaksinasi baru digelar setelah adanya pemberitahuan Presiden RI Joko Widodo, bahwa vaksin aman untuk remaja usia 12 hingga 18 tahun.
Rendra menambahkan, untuk kegiatan latihan pihaknya masih menunggu hingga PPKM usai. Sebelum berkegiatan, PPI nantinya akan mendata bahwa seluruh Capaska dan pembina yang terlibat benar-benar negatif yang ditunjukkan dengan bukti hasil dari swab antigen.
Saat disinggung mengenai Capaska dan pembina yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19, Rendra menyatakan bahwa saat ini ada sebagian yang sudah negatif.
“Kami mendapat kabar ada beberapa yang sudah melakukan swab antigen secara mandiri dan hasilnya negatif. Belum semua, karena swab dan PCR kan mahal. Jadi karena faktor ekonomi, tidak semua yang melakukan swab tersebut,” pungkasnya. (Har/MAS)