KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebanyak anggota 12 Dewan Seniman periode 2023 – 2025 telah terpilih dalam Musyawarah Masyarakat Seni (MUSIM) Dewan Kesenian Kota Malang (DKM) di Ruang Paripurna DPRD Kota Malang, Minggu (5/1/2023).
Ketua DKM periode 2020–2023, Bobby Nugroho mengatakan, agenda utama MUSIM ini memang adalah untuk memilih 12 anggota Dewan Kesenian. “Hari ini memilih 12 Dewan Seniman, nantinya merekalah yang akan memilih siapa di antara mereka yang akan menjadi Ketua DKM,” ungkapnya.
Anggota Dewan Seniman terdiri dari kategori seni musik, sastra, teater, seni rupa, tari, seni media rekam, dan seni media baru. “Untuk seni musik ada Arik Sugianto dan Andhika RY. Di seni sastra ada Abdul Mukhid dan Yusri Fajar. Sedangkan untuk seni teater ada Bagas dan Doni Kus Indarto,” paparnya.
Selanjutnya untuk seni rupa terdapat Masari Arifin dan Leck Budi. “Seni Tari ada Santi Peni dan Phillip Dethan. Lalu untuk seni media rekam dan seni media baru ada Dimas Novib dan Didit Prasetyo Nugroho,” jelas Bobby sembari menyebut bahwa seluruh anggora Dewan Seniman memiliki peluang yang sama untuk menjadi ketua.
Bobby berharap, dengan terpilihnya Dewan Seniman periode 2023–2025, pengurus dapat lebih aktif dan mampu membumikan DKM kepada masyarakat.
Kegiatan MUSIM yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat seni Kota Malang, Badan Pengurus Harian, dan Dewan Seniman DKM tersebut mendapatkan apresiasi dari Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika.
Politisi asal Bali tersebut merespons positif kegiatan ini untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan terbaik dan bermanfaat untuk seniman dan masyarakat Kota Malang. “Jangan melakukan hal yang sia-sia. Musyawarah ini harus mencerminkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan kami mendukung untuk itu,” tutur Made.
Di sisi lain, pihaknya juga memberi kesempatan kepada masyarakat seni untuk berkolaborasi dengan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan anggota legislatif, untuk dapat memanfaatkan kawasan Kayutangan Heritage sebagai panggung berkesenian. (Har/MAS)