KOTA BATU – malangpagi.com
Kelinci adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang populer. Selain memiliki rupa yang lucu dan menggemaskan, kelinci termasuk hewan peliharaan yang tidak berbahaya.
Daya tarik kelinci terletak pada bulunya yang halus dan bentuknya fisiknya yang lunak. Hal tersebut membuat orang merasa nyaman untuk membelai dan menggendongnya.
Bagi Anda yang memelihara kelinci, terutama kelinci hias, tentu pernah mengalami bulu Anda mengalami kerontokan. Baik rontok sebagian atau kebotakan, maupun rontok yang cukup parah.
Untuk itu, Anda harus benar-benar paham cara merawat kelinci yang benar. Mulai dari pemberian pakan, perawatan kandang dan perawatan bulunya. Terutama dalam perawatan bulu, Anda harus selalu menjaga bulu kelinci tetap sehat. Karena bulu kelinci sangat sensitif dan rentan terserang bakteri.
Tidak semua kerontokan bulu karena terserang penyakit. Seringkali kelinci berganti bulu secara hormonal, atau biasa disebut molting. Kondisi ini sangat wajar. Maka dari itu tidak perlu cemas.
Ciri bulu kelinci mengalami kerontokan adalah, apabila Anda menyentuh tubuhnya, maka bulu akan menempel di tangan Anda. Tanda kerontokan lainnya, di bagian tubuhnya terdapat kebotakan.
Di saat seperti itu, Anda harus mencari tahu penyebab kerontokan tersebut. Sehingga kemudian dapat mengambil kesimpulan, apa penyebab bulu kelinci rontok. Sehingga dapat diambil tindakan yang tepat untuk mengobatinya.
1. Molting
Molting terjadi akibat adanya pergantian bulu kelinci dengan bulu yang baru. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena merupakan hal yang sangat wajar dialami semua ras kelinci.
Cara mengetahui kelinci sedang molting, yaitu dengan meraba bagian kulit yang bulunya rontok. Apabila di bagian tersebut terdapat bulu-bulu kecil yang baru tumbuh, maka itulah yang disebut molting.
Umumnya, kelinci mengalami molting sebanyak satu hingga dua kali dalam setahun, dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Bisa lebih cepat, atau bisa juga lebih lama.
Untuk kelinci hias berbulu pendek, seperti jenis Holland Lop, rentang waktu moltingnya sedikit lebih cepat dibanding dengan jenis lainnya.
Anda dapat membantu agar molting berlangsung lebih cepat. Dengan cara sesering mungkin menyisir bulu kelinci, serta memberikan asupan multivitamin.
2. Tengah Beradaptasi
Kerontokan akibat adaptasi biasanya dialami oleh kelinci yang berbulu panjang. Hal itu karena iklim di Indonesia yang ada dua musim, sehingga suhunya cenderung lebih hangat. Kelinci yang berbulu panjang, seperti Fuzzy Lop, akan memberikan reaksi yang berbeda.
Jenis kelinci yang berasal dari daerah dingin, ketika dibawa ke daerah yang memiliki cuaca panas, kelinci tersebut akan mengalami proses adaptasi dengan cara merontokkan bulu-bulunya.
Jika kelinci dalam keadaan sehat, maka Anda tidak perlu khawatir. Karena fase tersebut akan berlangsung sebentar saja. Cukup berikan asupan vitamin dan minum yang banyak, agar kelinci tidak mengalami dehidrasi.
3. Stres
Tak hanya kelinci, semua hewan peliharaan sering kali mengalami stres jika baru diadopsi. Hal ini dikarenakan mereka belum mengenal lingkungan barunya.
Ada beragam reaksi yang ditunjukkan saat kelinci sedang stres. Seperti bertengkar dengan kelinci lain, mogok makan, berdiam diri sudut kandang, dan bulunya mengalami kerontokan.
Penyebab stres pun berbeda-beda. Bisa karena perlakuan pemilik yang kurang perhatian, terlambat memberi makan, stres karena adaptasi dengan tinggal baru, ketakutan, suara bising, dan sebagainya.
Nah, jika Anda melihat bulu kelinci yang baru dipelihara rontok, segera cari solusinya.
4. Kekurangan Vitamin
Pemberian pakan yang kaya protein dan vitamin sangat penting bagi pertumbuhan kelinci. Terutama protein, karena mampu menguatkan bulu kelinci sehingga tidak mudah rontok. Kekurangan asupan protein bukan tidak mungkin menyebabkan bulu kelinci mudah rontok dan bahkan rusak.
Untuk mengatasinya, berikan makanan berupa pelet impor atau pelet lokal dicampur dengan biji bunga matahari atau kuaci. Pelet dan kuaci banyak kandungan protein di dalamnya.
5. Penyakit Kulit
Salah satu penyakit yang sering menyerang kelinci adalah fur mites atau walking dandruff. Penyebabnya adalah tungau (mite) yang memang merupakan momok bagi hewan berbulu.
Ciri-cirinya, bulu kelinci bagian leher terlihat botak dan kemerahan, serta sering digaruk-garuk oleh kelinci. Jika mendapati kondisi seperti ini, Anda harus segera mengatasinya. Karena virus akan cepat menyebar, dan tak jarang menyebabkan kematian.
Salah satu solusi adalah dengan memberi obat antitungau atau sampo antibiotik. Selain itu, dapat juga dilakukan pengobatannya melalui injeksi.
Selain tungau, parasit bagi tubuh kelinci adalah jamur. Hal ini biasanya disebabkan kondisi kandang yang lembab dan tidak bersih, serta sisa pakan yang lama tidak diganti. Penyakit kulit lain yang kerap menimpa kelinci adalah kudis.
6. Membuat Sarang
Kelinci bisa dikatakan hewan yang sangat produktif. Hewan ini dapat mengalami lima kali siklus melahirkan dalam satu tahun. Di mana dalam satu siklus melahirkan, seekor kelinci mampu menghasilkan 3 hingga 15 ekor anak.
Induk kelinci yang sedang hamil dan mendekati masa persalinan, biasanya akan membuat sarang sebagai persiapan menyambut datangnya calon anak.
Dalam proses pembuatan sarang, biasanya kelinci akan merontokkan bulunya sebagai alas tambahan untuk menutupi anak-anaknya nanti, agar tidak terlihat oleh predatornya.
Itulah enam penyebab kerontokan pada bulu kelinci. Anda dapat mencermati tanda-tanda dan pernyebabnya, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Penulis: Eko Sabdianto, Rabbit Breeder dan Founder KWB Rabbitry Kota Batu
Editor : MA Setiawan