
KOTA MALANG – malangpagi.com
Tak kenal lelah, kalimat tersebut tepat disematkan kepada Tim Penanganan Darurat Covid-19. Bagaimana tidak, tim yang tergabung meliputi Public Safety Center (PSC), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Relawan Kepolisian, dan UPT Pengelolaan Pemakaman Umum melakukan pemakaman hingga larut malam.
Dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD), tim bahu membahu melakukan prosesi pemakaman, meliputi penjemputan jenazah, penyemprotan disinfektan, penggalian, hingga penutupan lubang makam.
Udara dingin dan rintik hujan tidak mengurangi semangat anggota tim yang sudah menangani 1.173 pemakaman Covid-19, dengan rincian April sampai Desember 2020 sebanyak 710, dan Januari sampai 11 April sebanyak 463 pemakaman.
Ramadan kali ini merupakan yang kedua saat pandemi Covid-19 melanda. Namun untuk Ramadan 1442 Hijriah ini terasa berat dari tahun lalu. Pasalnya di tahun lalu kematian akibat Covid-19 tidak terlalu signifikan dibandingkan Ramadan kali ini.
“Sehubungan dengan bulan Ramadan, maka berdasarkan kesepakatan bersama antara Tim PSC, BPPD, relawan, Kepolisian, serta pihak UPT PPU, kegiatan pemakaman dimulai pukul 13.30 WIB sampai 16.30 WIB,” jelas Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum, Taqruni Akbar saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan S Supriadi No 68 Kota Malang (Rabu, 14/4/2021).
“Pukul 16.30 WIB sampai 20.30 WIB diberikan kesempatan kepada tim untuk persiapan berbuka puasa, salat magrib, salat isya, dan tarawih,” imbuhnya.
Lebih lanjut pria murah senyum yang akrab dipanggil Roni itu menambahkan, jika masih ada yang meninggal dunia, pelayanan pemakaman akan dilanjutkan dari pukul 20.30 WIB hingga 02.45 WIB.
Data di lapangan menunjukkan, pada hari Rabu, 14 April 2021 terjadi 8 kematian akibat Covid-19. Enam di antaranya sudah dimakamkan, 1 dikremasi, sedangkan 1 jenazah baru dikebumikan keesokan harinya.
Tidak mudah melaksanakan pemakaman di malam hari, apalagi di bulan puasa ini. Jalanan licin saat hujan, ditambah penerangan kurang dan medan yang sulit merupakan tantangan yang harus dihadapi pahlawan di garda terakhir ini.
“Pemakaman mulai siang dan dilanjut setelah tarawih. Meskipun saat Ramadan, harus bersama keluarga demi tugas tetap semangat” ungkap salah satu relawan pemakaman yang enggan disebut namanya saat ditemui di TPU Samaan, Rabu malam (14/4/2021).
Tim penanganan darurat Covid-19 merupakan bagian tidak terpisahkan dari virus yang bermula dari Wuhan, Tiongkok ini. Pelayanan masyarakat menuju peristirahatan terakhir adalah motto yang bergelora dalam setiap individu, sehingga pemakaman Covid-19 dapat terlaksana dengan baik. Perlu adanya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya bagi para pejuang yang tak mengenal lelah ini.
Reporter : Hariani
Editor : MA Setiawan