KOTA MALANG – malangpagi.com
Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang (LTPLM) yang berlokasi di Jalan Raya Sumbersari No. 88 Kota Malang, peringati Hari Lahir Rayon Penyelamat Dja’far Saifuddin Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang ke-IV.
Acara diselenggarakan oleh anggota PMII dengan dihadiri oleh sebagian santri LTPLM dan salah satu tokoh pendiri PMII, Kiai H Munsif Nahrawi, Minggu (5/9/2021).
Acara yang digelar secara hybrid ini berlangsung khidmat di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dibawakan salah satu anggota PMII, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PMII.
Sebagai bentuk takzim (penghormatan) terhadap pengasuh LTPLM, seluruh peserta yang hadir melantunkan Selawat Irfan dipimpin oleh santri LTPLM, Fakhrul Arif.
Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Rayon PMII, Ajwadussafwatullah Luthfi Al Jabbar, disambung kemudian sambutan oleh Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang, Yuyun Yueniwati.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dilakukan pembacaan istigasah dan tahlil oleh Fakhrul Arif yang diikuti oh seluruh anggota PMII dan santri. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kyai H Munsif Nahrawi
Mauidzah (dakwah) disampaikan oleh Nyai Hj Farida Salahuddin Wahid yang merupakan adik Dr. Fahmi, salah satu tokoh NU yang berhasil menyusun Khittah Nadhlatul Ulama (NU).
Dalam pesannya, Nyai Farida menceritakan perjalanan dan semangatnya ketika berjuang dalam PMII. Tak ketinggalan, dirinya juga memberikan motivasi kepada anggota muda PMII, agar bersemangat dalam berkiprah dan berjuang di PMII.
Acara yang digelar ini diharapkan mampu meningkatkan solidaritas, tidak hanya di lingkungan pesantren, tapi juga di lingkungan masyarakat.
Di samping itu, pengasuh Lembaga Tinggi Pesantren Luhur Malang, Danial Farafish sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Harlah Rayon PMII. “Mengingat guru kami, Profesor Ahmad Mudlor, merupakan salah satu pendiri PMII cabang Malang, yang dulu masih berlokasi di Jalan Celaket No. 10 dan merupakan Universitas Nadhlatul Ulama,” ungkapnya.
“Hal ini membuktikan bahwa Kader Rayon Penyelamat Dja’far Syaifuddin sangat menghormati pendahulunya,” ujar Gus Danial. (Har/MAS)