KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Melalui progam SAK RT (Solidaritas Aman Keluarga Rukun Tetangga), Satpol PP Kabupaten Malang berusaha mengoptimalkan komunikasi di tingkat RT (Rukun Tetangga), guna mengatasi penyebaran Covid-19 dan penanganan bencana.
Hal tersebut disampaikan Kabid Perlindungan Masyarakat Satpol PP Kabupaten Malang, Teddi Wiryawan Priambodo di sela-sela pelatihan kelompok masyarakat dan relawan, dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 Di Kabupaten Malang.
“Saat ini Kabupaten Malang telah berstatus level 2. Tentu saja hal tersebut dapat tercapai dengan kerja keras dan pengorbanan semua pihak. Untuk itu, perlu kita jaga bersama capaian tersebut dengan strategi dan kerja keras semua pihak,” tutur Teddi, saat membuka pelatihan yang diikuti 50 relawan, di lokasi wisata Boon Pring, Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Rabu (17/11/2021).
Melibatkan elemen masyarakat di tingkat bawah menjadi salah satu opsi strategis untuk melakukan pemantauan situasi yang terjadi di masyarakat. “Penggalangan komunikasi melalui grup Whatsapp di tingkat RT, bertujuan untuk mengetahui lebih detail tentang situasi yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi peran RT sebagai garda terdepan, yang bersinggungan langsung dengan kegiatan serta kejadian di masyarakat,” terangnya
Dengan melihat potensi strategis tersebut, pihaknya menggelar kegiatan pelatihan khusus kepada para relawan, agar mampu mengidentifikasi penyebaran Covid-19 serta tanggap bencana di wilayahnya,
“Pembekalan informasi dari PMI, BPBD, dan Stikes yang mengulas tentang disiplin melaksanakan protokol kesehatan, diharapkan mampu meningkatkan skill serta kewaspadaan mereka. Sehingga upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 tetap dilaksanakan, walaupun saat ini level bahaya di wilayah kita telah berangsur-angsur turun,” papar Teddi.
Melihat cakupan komunikasi yang luas dari progam SAK RT Satpol PP Kabupaten Malang, tentu saja peran lainnya juga akan dioptimalkan. Seperti tanggap bencana oleh masyarakat.
“Tujuan kami adalah terbangunnya komunikasi seluas-luasnya dengan masyarakat. Sehingga kami mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat, serta mendorong peran masyarakat yang tergabung sebagai relawan untuk membantu kami di lokasi,” ungkap Teddi.
“Tentu saja edukasi akan selalu kami berikan. Sehingga masyarakat mampu menginformasikan kejadian bencana kepada BPBD atau instansi terkait. Kemudian melakukan evakuasi mandiri, melakukan kaji cepat dampak bencana, dan berpartisipasi dalam respons tanggap darurat sesuai bidang keahliannya,” tandasnya. (Giar/MP)