KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menggelar rapat koordinasi peningkatan keselamatan perlintasan sebidang bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bertempat di Harris Hotel and Convention Malang, Rabu (27/4/2022).
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Edi Nursalam menjelaskan pentingnya sinergi pengamanan perlintasan kereta api sebidang demi keselamatan masyarakat.
“Perlintasan sebidang harus ada pintu dan dijaga oleh personel Dishub atau masyarakat. Kalau tidak ada pintu dan penjagaan, maka dari kami akan menutup perlintasan tersebut,” terang Edi.
Kemenhub turut memberikan peluang usulan pembiayaan fasilitas palang pintu perlintasan di Kota Malang. Menurutnya, hal ini menjadi sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat dengan Pemkot Malang.
Gencarnya upaya Kemenhub selaras dengan kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Direktur Perkeretaapian Kemenhub Nomor KP.004/1/23/DJKA/2022, tentang Peningkatan Keselamatan di Perlintasan Sebidang. “Prinsipnya kami ingin keselamatan masyarakat yang melintas di perlintasan sebidang makin meningkat dari hari ke hari,” imbuh Edi.
Merespons hal tersebut, Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono menyampaikan bahwa semua perlintasan kereta api di Kota Malang yang dapat dilalui kendaraan roda empat sudah memiliki langkah pengamanan, baik palang resmi yang dibangun pemerintah maupun swadaya masyarakat sekitar. “Insyaallah, penjaga sudah ada, termasuk dari swadaya masyarakat. Sebagian segera kami usulkan untuk difasilitasi dari Kemenhub,” ungkap Heru.
Di Kota Malang saat ini tercatat ada 12 perlintasan kereta api yang sudah memiliki palang pintu dan petugas dari Kemenhub. Di antaranya perlintasan di Flyover Arjosari, Polowijen Gang I, LA Sucipto Barat, Mangunsarkoro, Zainal Zakse, Martadinata, hingga Satsuit Tubun. Selain itu, terdapat 12 perlintasan lainnya yang dilakukan pengamanan secara swadaya. (Har/MAS)