
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Sanggar Seni Denendar besutan Endra Zulaifah menyelenggarakan Uji Pementasan Tari pada Minggu (29/8/2022). Sebanyak 18 peserta didik tampil penuh semangat mengikuti ujian pentas kali ini.
Siswa peserta ujian berasal dari sejumlah kecamatan di wilayah utara Malang. Di antaranya Kecamatan Singosari, Lawang, dan Karangploso. Mereka semua melaksanakan ujian di Dusun Tumpangrejo, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, yang notabene termasuk dusun yang minim kegiatan seni budaya.
“Kami memilih lokasi ujian di sini [Dusun Tumpangrejo] dengan tujuan agar dusun ini mengalami diseminasi seni budaya, sehingga potensi warganya pun terangkat. Ke depan, pelibatan warga setempat harus ditingkatkan,” ungkap Endra.

Pada Uji Pementasan kali ini diperagakan enak ragam tarian, yaitu Tari Lenggang Nyai, Giri Sholawat, Solah Madiunan, Ogel-Ogel, Ngganong, dan Baris Klinting. Sedangkan tari tambahan untuk pementasan adalah Tari Pendet, Onde-Onde, Nyawiji, Sekar Jenang, Topeng Gunung Sari, dan Sradan Suci.
Sebelum Uji Pementasan dimulai, Winarto Ekram selaku Ketua Malang Dance yang menjadi Dewan Juri, didampingi Refita Agus, menyampaikan bahwa yang diuji adalah aspek wiraga, wirama, dan wirasa.
“Anak-anak tetaplah menari dengan riang dan gembira sambil dirasakan tariannya. Niscaya kelak tarian kalian akan keliling dunia,” ujar Winarto, yang juga merupakan pemilik Sanggar Budaya Nggopet Bumiaji Batu. Bukan tanpa alasan Ia berkata demikan, mengingat sosoknya memang sering tampil di sejumlah negara di Asia dan Eropa.

Kegiatan Uji Pementasan Tari ini tak lupun mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Malang (DKKM), Ki Suroso. “Sanggar tari dan sanggar sangar seni di Kabupaten Malang banyak. Tapi yang konsisten seperti Sanggar Denendar tidak banyak. Kegiatan ini perlu diapresiasi untuk mencari bibit-bibit seniman kecil. Seperti dalang, panjak cilik, penari hebat, dan lainnya,” tuturnya.
Ketua DKKM yang baru saja dilantik itu berjanji akan memfasilitasi pementasan bersama di tiap desa, dengan semakin sering menggelar event-event budaya. “Sanggar Denendar menjadi contoh terbaik sanggar tari yang tak pernah berhenti berproses, dan paling ramai mengisi acara di Malang Raya,” imbuh seniman serbabisa dari Kedungmonggo itu.
Pada kesempatan tersebut, hadir pula budayawan senior Kota Malang, Yongki Irawan, yang turut memberikan sambutan. “Sanggar Denendar asuhan Mbak Endar ini sudah melanglang Malang Raya. Sekiranya masyarakat dapat mengapresiasi dan memanfaatkan sanggar ini untuk belajar bersama,” ujat Mbah Yongki, sapaan akrabnya.
Tak kalah seru, acara hari itu juga dimeriahkan penampilan dalang cilik yang baru masuk TK asal Desa Bedali Lawang, Fairel Atharizz Khalif, mengusung lakon Gatut Kaca Lahir.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pegiat seni budaya. Seperti MC dan guru tari Adi Kurniawan, penggagas Kampung Budaya Polowijen Ki Demang, pegiat seni tradisi Mbah Ranto dan Sereh Wardi, pegiat seni jaranan Mbak Agustin, serta perangkat RT RW Dusun Tumpangrejo Ngenep dan guru-guru TK setempat. (DK99/MAS)