
malangpagi.com
Menjadi orangtua tunggal atau single parent tentulah bukan keinginan setiap orang. Kondisi ini bisa terjadi karena pasangan meninggal dunia, berpisah, atau sebab lainnya.
Seorang single parent akan menghadapi permasalahan utama dalam mengasuh dan mendidik anak. Tak pelak akan muncul beban-beban lain yang lebih kompleks, termasuk cara memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, atau memikirkan cara mengasuh anak untuk ditinggal bekerja. Di sinilah dukungan orang-orang sekitar sangat dibutuhkan, terutama keluarga.
Selain itu, seorang single parent kerap menjadi bahan gunjingan negatif tetangga, terutama jika mereka masih muda. Akibatnya, mereka kemudian cenerung menutup diri, membatasi pergaulan di masyarakat.
Single parent juga berhak untuk bahagia, dan memiliki pendamping hidup lagi di kemudian hari. Namun status yang mereka sandang acap kali menimbulkan rasa khawatir bagi calon pasangan.
Jika ada pria yang mendekati seorang single parent perempuan, seringkali timbil kekhawatiran. Apakah pria tersebut memiliki niat tulus terhadap diri dan anaknya? Apakah Ia bisa menerima keadaannya? Apakah Ia nantinya akan menyayangi dan menganggap anaknya seperti anak sendiri? Hingga, apakah hubungan keduanya akan mendapatkan restu orangtua?
Pemikiran di atas tak jarang terlintas di benak seorang perempuan single parent. Di sisi lain, mereka juga berhak memiliki pasangan baru, yang akan menemaninya hingga hari tua.
Segala tantangan yang dihadapi single parent tentunya dapat dilalui, di antaranya dengan berusaha bangkit dan belajar dari kesalahan masa lalu. Dukungan dari orangtua dan para sahabat juga sangat membantu single parent dalam melalui permasalahan yang mereka hadapi.
Terlepas dari itu semua, single parent juga memiliki banyak kelebihan terutama dalam hal mengasuh dan mendidik anak. Mereka memiliki komitmen lebih besar dan lebih bertanggung jawab, serta rela melakukan segalanya demi sang anak.
Membesarkan anak seorang diri tentu akan dihadapkan dengan berbagai keputusan sulit. Sehingga seorang single parent dituntut cepat mengambil keputusan.
Tulisan ini merupakan hasil diskusi dalam kelas Kinship dan Sosiologi Keluarga. Kinship atau kekerabatan, dipelajari dalam kajian sosiologi keluarga. Karena sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari mengenai realitas sosiologi dari sistem, pola, dan perubahan dalam keluarga, pengaruh permasalahan keluarga terhadap masyarakat, serta pengaruh dari realitas sosial masyarakat terhadap keluarga.
Penulis: Khofifah Nur Aulia, mahasiswi Program Studi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang.