KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebanyak 50 stan memeriahkan Gebyar UMKM Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) yang dihelat oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang di dalam Stadion Gajayana Malang, Minggu (22/1/2023).
Tenda-tenda berukuran berukuran 3×3 meter tersebut berjajar menjual aneka kuliner tradisional. Salah satu penjual di stan Basra Kitchen, Ninik, mengaku senang dengan adanya gelaran ini. Dirinya mengaku mendapat kesempatan mengikuti event ini lantaran menjadi anggota komunitas binaan Diskoperindag Kota Malang. “Sebelumnya kami didata terlebih dahulu di masing-masing komunitas. Siapa yang bersedia mengikuti acara UMKM Festival ini. Saya tertarik dan mendaftar,” tuturnya kepada Malang Pagi.
Ninik datang mengusung brand Ngunjuk Jamu. “Jamu-jamu ini terbuat dari bahan-bahan alami dan tanpa pengawet. Untuk itu hanya bisa dikonsumsi maksimal dua hari di suhu ruang, dan mampu bertahan selama seminggu apabila dimasukkan ke kulkas,” bebernya.
Perempuan yang juga anggota Pokdarwis Kampung Kayutangan Heritage itu menyampaikan, produk jamunya memiliki empat varian rasa. Yaitu kunyit asem, beras kencur, telang, dan secang. Masing-masing dibanderol dengan harga Rp10.000 untuk setiap botol berukuran 350 mililiter.
“Yang paling laris kunyit asem, dan jamu-jamu ini ready di rumah. Karena kebetulan rumah saya di Kayutangan, dekat dari sini,” terang Nining, yang menyebut produk jamunya juga biasa dibeli sebagai oleh-oleh wisatawan yang datang ke Kampung Kayutangan Heritage.
Di tempat yang sama, Walikota Malang Sutiaji menyebut bahwa gelaran Gebyar UMKM Dekranasda 2023 merupakan amanat dari Presiden RI, sebagai upaya penguatan ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi mikro. “Ini diawali di tahun 2023 untuk ngecek, bagaimana pemberdayaan UMKM, yang sudah dikurasi Diskoperindag,” tuturnya.
Lebih lanjut Sutiaji mengatakan, meskipun saat ini baru ada 50 stan, tetapi pihaknya berharap event ini dapat memperkokoh keberadaan UMKM di Kota Malang. Oleh sebab itu, orang nomor satu di Kota Malang itu pun mewajibkan ASN untuk berbelanja produk-produk UMKM.
“Jadi nanti akan bergradasi sesuai dengan gaji yang dibawa. Bisa jadi Rp500 ribu, 1 juta, dan ada pula yang 2 juta. Sesuai TPP (Tambahan Perbaikan Penghasilan) yang diterima untuk kebutuhan dasar,” tutur Sutiaji. “Maka ada kewajiban ASN untuk belanja. Ini ada voucher Rp200 ribu untuk belanja UMKM,” sambungnya.
Sutiaji optimistis Gebyar UMKM Dekranasda 2023 di Stadion Gajayana mampu menarik animo masyarakat, terlebih penyelenggaraannya disandingkan dengan konser amal. “Ini nanti menjadi pemicu dan pemacu tumbuh kembangnya UMKM ke depan. Yang selanjutnya dilaunching juga Sahabat UMKM, per kelurahan ada dua,” ucapnya.
“Sebenarnya dua UMKM per Kelurahan itu masih kurang. Sebab untuk menginvetarisir potensi jumlah UMKM, dikluster jenisnya apa. Setelah itu lakukan survey demand untuk lokal maupun nasional. Dari sini kami bisa mengetahui apa yang saat ini banyak dibutuhkan masyarakat untuk ekonomi mikro,” jelas pejabat asal Lamongan itu.
Adapaun hasil dari konser amal yang menampilkan sederet artis ternama akan diserahkan ke Pemerintah Kota Malang. “Kami serahkan ke Pemkot, nanti akan disalurkan kepada korban Tragedi Kanjuruhan,” tandas Sutiaji. (Har/MAS)