KOTA MALANG – malang pagi.com
Keterisian data, baik data sektoral DDA (Daerah Dalam Angka) maupun data statistik sektoral daerah yang kurang dari 75 persen mendapat respons dari Walikota Malang Sutiaji.
Orang nomor satu di Kota Malang itu pun mendorong untuk updating data. “Untuk data makro tidak mungkin, totalitas mencapai 100 persen. Karena nanti akan kirim pada data sektoral. Jadi terpenuhi sampai 100 persen itu tidak mungkin. Saat ini keterisian data masih berada di angka 75 persen. Maka dari itu dibuat awarding untuk mendorong updating data,” terang Sutiaji, ditemui usai menghadiri SATA Award di Malang Creative Center, Rabu (8/3/2023).
Pihaknya berharap, para produsen data tidak hanya menyajikan data, namun harus mampu mengolahnya sesuai kebutuhan. “Jika memiliki data, gunakan untuk validasi. Di sisi lain kita harus punya starting point data,” pesan Walikota.
Menurutnya, data harus bersifat dinamis. Seperti data kematian, kelahiran, kemiskinan, pindah penduduk, dan sebagainya. “Untuk itu, selalu saya serukan updating data. Bukan tahunan tapi bulanan. Karena data di lapangan hari ini dengan dua hari yang akan datang kan tidak sama. Terpenting adalah manfaat dari data tersebut dan digunakan untuk hal-hal yang terbaik,” tandas Sutiaji.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang Muhammad Nur Widianto menyampaikan bahwa keterisian data terbagi menjadi dua, data statistik sektoral Daerah Dalam Angka (DDA) dan data statistik sektoral daerah.
“Untuk data sektoral DDA terisi sebanyak 72,1 persen, dan data tak terisi sebesar 27,9 persen, dengan total 4.553 data,” ungkap pria yang akrab disapa Wiwid itu. “Sedangkan untuk data statistik sektoral daerah terisi sebanyak 60,3 persen, dan data tidak terisi sebanyak 39,7 persen, semuanya berjumlah 2.627 data,” lanjutnya.
Dikemukakannya, data yang masuk dapat ditrack, baik menurut usia maupun gender. Sehingga jika menjadi sebuah data yang mandiri dan tangguh, maka dapat menjadi penguat dari sisi perencanaan sebuah program kegiatan.
“Capaian keterisian data masih masih di kisaran 75 persen. Maka dianjurkan untuk mempercepat proses updating data yang ada. Dan alhamdulillah, teman-teman secara mandiri dan terpadu berkenan aktif untuk menginput data sektor masing-masing dan kami memberikan apresiasi,” tutur Wiwid
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya memberikan apresiasi kepada Puskesmas yang telah melakukan upload sebanyak 4.065 dataset. “Dataset ini yang berisi data publik (data agregat), yakni yang dihasilkan oleh faskes di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Baik data harian, data triwulan, data semester, maupun data tahunan. Yang semuanya dapat diakses pada portal Satu Data Indonesia,” tutupnya. (Har/MAS)