KOTA MALANG – malangpagi.com
Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kota Malang kerjasama dengan DPC Taruna Merah Putih (TMP) Malang akan menggelar sebuah turnamen Karate akbar di GOR Ken Arok Malang, 28–29 Oktober 2023.
Gelaran bertajuk Festival dan Open Tournament Karate Piala Kemerdekaan ke-78 Ketua DPRD Kota Malang tersebut semula akan digelar pada Agustus lalu, namun jadwalnya terpaksa diundur lantaran GOR Ken Arok harus direnovasi.
Ketua Pantia, Ujang Suryana, menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan 2.000 peserta. “Namun jika antuasiasme tinggi, maka kuota akan ditingkatkan,” terang pelatih Karate senior Kota Malang tersebut, Selasa (10/10/2023). “Pendaftaran online dimulai 23 September sampai 23 Oktober. Sedangkan pendaftaran offline nanti akan diselenggarakan khusus pada 21–22 Oktober,” lanjutnya.
Panitia penyelenggara mengaku akan menyiapkan lima arena. “Jadi biasanya untuk GOR Ken Arok, dengan jumlah yang lalu (Wali Kota Cup) yang pesertanya 2.500 lebih, lima arena selama dua hari, waktunya cukup,” beber Ujang.
Sementara itu, Ketua FORKI Kota Malang, Supardi, menyebut alasan digelarnya kejuaraan ini adalah sebagai upaya membentuk bibit-bibit atlet cabor Karate. “Tanpa ada kejuaraan-kejuaraan, mustahil atlet akan berprestasi. Saya selaku Ketua FORKI sangat mendukung kegiatan ini,” tutur Supardi, dilansir dari Javasatu.com.
![](https://malangpagi.com/wp-content/uploads/2023/10/Djoni-Karate.jpg)
Terpisah, Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko, menegaskan bahwa adanya kejuaraan Karate akan mampu menguatkan komitmen Kota Malang untuk menjadi Sport City. “Memang menjadi konsen kita bersama, untuk menambah satu lagi ikon Kota Malang. Selain Kota Pendidikan, Kota Wisata, juga Kota Olahraga atau Sport City. Tentunya ini menujunya ke sport tourism, sport science, dan sport industry,” papar Djoni.
Pria yang belum lama dilantik sebagai Dirut Perumda Jasa Yasa tersebut juga mendorong penyelenggara, agar kejuaraan tersebut menjadi tontonan yang dapat dinikmati berbagai kalangan. Salah satu caranya dengan melibatkan pertunjukan musik dan kesenian di sela-sela pertandingan. “Pasti nanti kan banyak penontonnya. Sehingga otomatis, para pelatih, atletnya, penyelenggaranya, semua dapat feedback keuntungan secara keseluruhan di Kota Malang, sehingga dapat meningkatkan ekonomi,” pungkas Djoni. (MAS)