KOTA BATU – malangpagi.com
Hingga 2023, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Batu tercatat telah mencapai 324 orang. Angka tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batu.
Menurut Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari, data tersebut diperoleh melalui screening Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang dilakukan pada 5.315 orang. Hasilnya, 67 orang dinyatakan positif, termasuk di antaranya ibu hamil.
“Transmisi virus HIV/AIDS terjadi akibat aktivitas hubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik, penggunaan alat penusuk bersama, hingga transfusi darah yang tidak aman. Tindakan medis yang kurang aman juga dapat berperan dalam penularan HIV di Kota Batu,” terang Kartika, ditemui dalam sebuah kegiatan di Jatim Park 1 Kota Batu, Sabtu (2/12/2023) .
Dalam usaha pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, Dinkes Kota Batu telah menerapkan berbagai strategi, termasuk program edukasi untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV. Serta peningkatan kesadaran masyarakat melalui kegiatan seperti Gebyar Hari AIDS Sedunia.
“Selain itu, tindakan preventif dilakukan melalui distribusi alat pelindung seksual. Sebagai contoh, bagi pasangan yang sudah menikah, dan salah satunya positif HIV, disarankan untuk menggunakan alat pelindung seksual. Kami juga melaksanakan pemeriksaan HIV dengan reagen, serta menetapkan standar prosedur operasional (SOP) untuk penggunaan peralatan medis invasif yang steril di layanan kesehatan,” papar Kartika.
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, saat ini layanan pengobatan HIV kini tersedia di lima puskesmas dan empat rumah sakit di Kota Batu. Meskipun demikian, untuk tes dan konseling HIV, ketersediaannya masih terbatas di dua rumah sakit di Kota Batu.
“Layanan pengobatan tersedia di Puskesmas Batu, Sisir, Bumiaji, Beji, dan Junrejo. Sementara di RSU Karsa Husada Batu, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RS Baptis Batu, dan RSIA Haji Batu. Namun, untuk pelayanan HIV, terbatas pada tes dan konseling yang dapat diakses di RS dr Etty Asharto dan RS Punten Batu,” jelas Kartika. (MK/MAS)