
KOTA MALANG – malangpagi.com
Atlet-atlet E-sport Kota Malang menargetkan capaian membanggakan dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Mereka siap menyumbang dua medali emas dan satu medali perak untuk Kota Malang dari cabang olahraga yang kian digemari generasi muda ini.
Cabor E-sport pada Porprov kali ini mempertandingkan empat game populer, yakni Free Fire (FF), Mobile Legends (ML), Player Unknown Battlegrounds (PUBG), dan Efootball.
Pelatih E-sport Kota Malang, Yonanda Siasanata, mengatakan bahwa persiapan matang telah dilakukan sejak Januari hingga Juni 2025. Ia menyebut, Tim E-sport Kota Malang telah menjalani latihan rutin untuk menghadapi multievent dua tahunan di Provinsi Jatim ini.
“Beberapa atlet kami merupakan pemain berpengalaman yang sebelumnya sudah pernah tampil di Porprov. Sedangkan untuk atlet baru, mereka dipilih melalui proses seleksi ketat yang telah digelar sejak tahun lalu,” jelas Yonanda, Senin (30/6/2025).
Yonanda mengungkapkan bahwa Kota Surabaya menjadi rival terkuat, terutama di cabang Mobile Legends. Namun, lanjutnya, untuk cabang lainnya seperti Free Fire dan PUBG, ia meyakini Kota Malang masih memiliki peluang besar untuk unggul. Terlebih, hasil scrim Free Fire se-Jawa Timur menunjukkan Kota Malang menduduki peringkat pertama.
“Untuk Free Fire kita sangat optimis bisa meraih emas. Dari hasil scrim Jawa Timur, kita berada di klasemen teratas,” ujarnya.
Rangkaian pertandingan E-sport di Porprov IX Jatim 2025 akan dimulai pada Selasa (1/7/2025) dengan game PUBG di Lippo Plaza Lantai 6, Kota Batu. Kemudian Rabu (2/7/2025) akan dilanjutkan dengan laga Mobile Legends, dan ditutup dengan pertandingan Free Fire pada Kamis (3/7/2025).
Dari empat game yang dipertandingkan, Yonanda menjelaskan bahwa Kota Malang dipastikan absen di cabang E-football. Hal ini disebabkan oleh waktu seleksi yang terlalu singkat sehingga tidak memungkinkan untuk merekrut dan melatih atlet perwakilan.
“Untuk Efootball, Kota Malang tidak ikut karena waktu seleksi dan pendaftaran terlalu mepet. Kami tidak sempat menyiapkan atlet,” ucap Yonanda.
Sementara itu, Atlet Free Fire Kota Malang, Shagah Ramadani, menyatakan kesiapan timnya yang telah menjalani latihan intensif untuk memperkuat chemistry antar pemain. Namun, ia tak memungkiri bahwa tantangan yang dihadapi oleh timnya hingga kini masih ada, terutama terkait komunikasi dan perangkat (device) saat sesi latihan.
“Tim kami sudah sering latihan untuk membangun kekompakan. Tapi kendalanya masih sering terjadi miskomunikasi dan beberapa perangkat tim kurang mendukung,” jelas Shagah, yang berperan sebagai rusher dalam tim Free Fire Kota Malang.
Shagah sendiri bukanlah pendatang baru di ajang Porprov. Tahun ini merupakan keikutsertaannya yang kedua setelah dirinya tampil pada Porprov tahun 2023. Ia berharap Porprov 2025 menjadi momentum terbaik bagi timnya untuk mengukir prestasi tertinggi.
“Semoga Porprov tahun ini menjadi tahun keberuntungan bagi kami dan bisa membawa pulang medali emas untuk Kota Malang,” pungkasnya. (Dik/YD)