
KOTA MALANG – malangpagi.com
Kebijakan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam memajukan sektor pendidikan kembali menuai apresiasi di tingkat nasional. Bertepatan dengan peringatan HUT salah satu media nasional, pada Kamis (11/9/2025), di Hotel Tribrata Jakarta, Wahyu menerima penghargaan kategori Daerah Peduli Akses dan Infrastruktur Pendidikan yang diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
Selain Kota Malang, penghargaan serupa juga diterima oleh Kabupaten Gowa, Kabupaten Jember, Kota Singkawang, Kota Samarinda, dan Kota Manado. Daerah-daerah tersebut dinilai berhasil menghadirkan akses serta infrastruktur pendidikan yang memadai dan representatif.
Khusus Kota Malang, komitmen dalam mengedepankan pendidikan sebagai mandatory spending menjadi sorotan utama. Hal itu tercermin dari alokasi anggaran daerah yang konsisten untuk penyediaan sarana-prasarana serta akses pendidikan yang inklusif bagi masyarakat.
Tak hanya itu, dukungan Pemkot Malang terhadap program strategis nasional di bidang pendidikan, khususnya sekolah rakyat, juga menjadi poin penting dalam penilaian.
Usai menerima penghargaan, Wahyu menegaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan buah dari komitmen berkelanjutan, bukan sekadar simbol identitas Kota Malang sebagai kota pendidikan.
“Tentu ini perlu kita syukuri, namun komitmen ini akan terus kita pertahankan. Pendidikan merupakan amanat undang-undang yang wajib dilaksanakan. Harapannya, pencapaian ini dapat semakin mendorong kemajuan pendidikan di Kota Malang,” ujar Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan bahwa implementasi program sekolah rakyat di Kota Malang tak lepas dari dukungan dan kolaborasi lintas pihak. Saat ini, Kota Malang menjadi salah satu dari 100 pemerintah daerah di Indonesia yang telah menjalankan program tersebut.
“Sudah menjadi komitmen kami untuk menindaklanjuti program strategis nasional, termasuk sekolah rakyat. Alhamdulillah, Kota Malang menjadi salah satu dari 100 pemda yang telah melaksanakan kebijakan ini,” jelasnya.
Meski demikian, Wahyu mengingatkan bahwa tantangan di bidang pendidikan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Tantangan tentu akan semakin besar, dan dibutuhkan kolaborasi banyak pihak. Saya mengajak mari kita melangkah bersama agar iklim pendidikan di Kota Malang semakin baik ke depan,” pungkasnya. (*/YD)