
KOTA MALANG – malangpagi.com
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menegaskan komitmennya dalam mempercantik wajah kota sekaligus memperkuat upaya pelestarian lingkungan. Tahun 2025 ini, DLH tidak hanya fokus pada program zero waste atau bebas sampah, tetapi juga tengah menggarap konsep Malang Kota Bunga.
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang, menyampaikan bahwa konsep Malang Kota Bunga akan diwujudkan dengan memperbanyak area penghijauan dan penanaman pohon di sejumlah titik.
“Bibit tanaman kita cukup banyak. Rencananya fokus di Kecamatan Kedungkandang, tapi beberapa titik lain juga memungkinkan. Misalnya, beberapa komunitas lingkungan sudah melakukan penanaman pohon di area makam Tanjung,” ujar Raymond, Rabu (24/9/2025).
Selain penghijauan, DLH Kota Malang juga tengah bersiap menyukseskan World Clean Day atau Hari Bersih-Bersih Sampah Dunia yang akan digelar pada 28 September 2025 mendatang. Kegiatan ini merupakan instruksi nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan wajib diikuti seluruh kepala daerah se-Indonesia.
“Untuk Kota Malang, lokasinya di Sungai Metro kawasan Bandulan. Kita akan mengajak mahasiswa pecinta lingkungan, masyarakat sekitar, hingga komunitas lingkungan untuk membersihkan sungai sekaligus menanam pohon di area tersebut,” jelas Raymond.
World Clean Day ditargetkan menjadi momentum edukasi publik sekaligus penguat komitmen Malang menuju kota bebas sampah.
Tak berhenti di situ, DLH juga menaruh perhatian pada perawatan ruang terbuka hijau (RTH) dan taman kota. Tahun ini, Alun-Alun Merdeka akan mendapat sentuhan perbaikan melalui program CSR Bank Jatim.
“Fokusnya pada area permainan anak-anak yang sudah rusak, mulai dari cat, alas, hingga keamanan fasilitas,” terang Raymond.
Selain itu, perbaikan kecil juga akan dilakukan di Taman Pandanwangi sesuai dengan aspirasi warga.
“Ada beberapa kerusakan, termasuk permainan anak yang harus diperbaiki. RTH baru belum ada penambahan, tapi tanaman di RTH yang sudah ada akan ditambah, atau diganti jika rusak,” terangnya.
Terkait jenis tanaman yang akan ditanam, DLH Kota Malang masih membuka ruang koordinasi dengan kelompok pecinta lingkungan.
“Karena beda taman, beda pula jenis tanaman yang cocok. Jadi nanti akan ada rembukan. Apakah dilakukan di akhir tahun ini atau dilanjutkan di 2026, akan menyesuaikan hasil masukan mereka,” pungkas Raymond. (YD)