
KOTA MALANG – malangpagi.com
Memperingati World Clean Up Day, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memimpin aksi bersih-bersih Sungai Metro di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun, Minggu (28/9/2025).
Aksi tersebut melibatkan jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Ketua DPRD, Forkopimda, OPD, camat, lurah, RT/RW, perbankan, Kepala OJK, Kepala BI, serta bank-bank lain.
Dalam kegiatan itu, para peserta tak hanya mengumpulkan sampah dari sungai, tetapi juga menanam pohon mahoni di sepanjang bantaran. Gerakan ini sejalan dengan program unggulan Pemkot Malang, yakni Ngalam Rijik yang mengajak masyarakat peduli kebersihan lingkungan.
“Hari ini kita bersama-sama membersihkan sungai sekaligus menanam pohon. Saya berharap kesadaran menjaga kebersihan bisa tumbuh, karena ini tanggung jawab semua, bukan hanya pemerintah,” ujar Wahyu Hidayat
Sementara itu, Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang menjelaskan, pembersihan dilakukan sepanjang 900 meter aliran Sungai Metro.
“Jenis sampah yang terkumpul beragam, mulai dari plastik, sampah organik, hingga barang rumah tangga seperti kasur dan guling bekas. Hari ini juga dilakukan perhitungan jumlah sampah yang terkumpul untuk kemudian ditindaklanjuti, sebagian akan disalurkan ke bank sampah,” jelas Raymond.

Selain sampah, warga juga meminta pengerukan sedimen sungai. DLH bersama DPUPRPKP Kota Malang menurunkan tim untuk mengeruk dan memasukkan sedimen ke dalam karung. Karung-karung tersebut ditata di sepanjang 100 meter bantaran sungai untuk memperkuat dinding sempadan agar tidak mudah tergerus aliran air.
“Titik yang cukup terdampak sekitar 100 meter, ini untuk penguatan supaya aliran air tidak langsung menghantam dinding sungai,” terang Raymond.
Sebelumnya, DLH Kota Malang melakukan pengecekan selama dua pekan dan menemukan tiga titik sungai yang butuh penanganan, yakni Sungai Bumiayu, Sungai Brantas, dan Sungai Metro di Bandulan. Untuk Sungai Brantas, pembersihan hanya bisa dilakukan di permukaan karena kedalaman mencapai 20 meter, sehingga pengerukan dasar tidak memungkinkan.
“Kami timbun sampah permukaan dengan tanah dan potongan bambu, lalu diberi tanda agar masyarakat tidak membuang sampah lagi di sana,” ungkapnya.
Selain membersihkan sungai, DLH juga menyiapkan rangkaian kegiatan lain untuk memperbaiki fasilitas ruang publik. Salah satunya perbaikan taman di Pandanwangi serta pembaruan fasilitas bermain, kamar mandi, dan lampu di Alun-alun Merdeka yang rencananya dimulai minggu depan melalui kerja sama dengan Bank Jatim.
Raymond berharap kegiatan World Clean Up Day ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Kami imbau warga jangan membuang sampah ke sungai dan jangan membakarnya. Taruhlah di tempat sampah, nanti akan diambil penggerobak dan kami pastikan terangkut ke TPS,” pungkasnya. (Dik/YD)