
KOTA MALANG – malangpagi.com
Ketua Harian Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Malang Edi Pitarno mengundurkan diri. Keputusan ini diambil setelah tenis meja gagal meraih target di ajang Porprov Jawa Timur 2019. Edi melepas jabatan sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan itu.
“Ini adalah bentuk pertanggungjawaban saya kepada KONI Kota Malang,” kata Edi Pitarno, Selasa (16/7/2019).
Secara resmi, Edi sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke KONI Kota Malang sebagai induk organisasi. “Surat pengunduran diri, sudah saya kirim ke KONI,” katanya.
Edi mengaku, atlet PTMSI Kota Malang telah berjuang keras, selama ajang Porprov yang berlangsung mulai 6 sampai 13 Juli 2019 lalu.
Bahkan, untuk mencapai target tiga medali emas. PTMSI Kota Malang memboyong pelatih nasional, untuk mempersiapkan para atlet sebelum terjun ke event empat tahunan se-Jawa Timur itu.
“Sudah banyak upaya saya lakukan salah satunya mengontrak pelatih Nasional dari Surabaya selama 3 bulan, untuk menggenjot anak-anak latihan agar bisa mencapai target itu (tiga emas),” bebernya.
Keputusan untuk mengunduran diri dirasa Edi sangat tepat. Ketika dirinya bisa dinyatakan gagal membawa harum nama Kota Malang, di ajang tenis meja.
“Kami sudah komitmen dengan target untuk bisa meraih tiga emas di Porprov. Jika itu tidak terpenuhi, maka sangat wajar, kita memilih untuk mundur,” tandasnya.
Sikap Edi mundur dari Ketua Harian PTMSI Kota Malang, mendapat apresiasi wakil rakyat. Jika target yang diinginkan tidak maksimal, maka seyogyanya pengurus cabang olahraga berani mempertanggung jawabkannya.
“Itu bagus, kalau merasa gagal sebagai bentuk pertanggung jawaban. Bisa tahu diri lah,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang Sugiono.
Menurut Sugiono, KONI semestinya langsung melakukan evaluasi, setelah gagal mempertahankan posisi runner up di Porprov kemarin.
Karena bila tidak dilakukan segera mungkin. Maka, prestasi olahraga Kota Malang bakal tertinggal dengan daerah lainnya. “Perlu evaluasi, butuh regenerasi, karena dibiayai APBD,” pungkas Politisi PDI Perjuangan.
Reporter : Red
Editor : Tikno