
KABUPATEN MALANG – malangpagi.com
Dampak pandemi terasa sangat luar biasa bagi masyarakat, terutama lumpuhnya sektor ekonomi. Namun, tak hanya sekadar bertahan di situasi sulit, kondisi ini tak jarang menelurkan inovasi kreatif.
Seperti halnya inovasi yang digagas Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang ini.
Mengusung konsep pemberdayaan warga, mereka pun mengembangkan sebuah kafe bernuansa wisata alam, yang diberi nama Alas Pakis. Selain menyerap tenaga kerja dari warga sekitar, kafe ini juga menjadi sarana pemasaran produk-produk UMKM Desa Sumbersuko.
“Tempat ini memang branding awalnya adalah Sumbersuko Forest Park. Pergantian nama menjadi Alas Pakis dimulai sejak hari raya kemarin,” tutur Suprayitno, salah satu pengelola Alas Pakis kepada Malang Pagi, Senin (13/9/2021).
Menurutnya, alasan pergantian branding adalah karena terjadi peralihan konsep yang lebih memprioritaskan ekonomi kerakyatan, serta pelestarian tanaman pakis. Karena tanaman ini merupakan tanaman purba yang dilindungi.
Konsep Alas Pakis ini berawal dari kerja sama antara Pesanggem [masyarakat sekitar hutan yang mengelola lahan Perhutani] dengan pihak Perhutani, untuk menciptakann hutan Pinus yang memiliki ladang kopi. Karena kurang lebih 83 hektar lahan di lereng Gunung Kawi ini terdapat areal tanaman kopi.
“Dengan adanya tanaman kopi tersebut, mau tidak mau tanaman pakis harus dipindahkan karena dapat mengganggu. Guna menyelamatkan tanaman pakis, kami pun membuat lokasi khusus untuk budidaya dan melestarikan tanaman pakis. Itulah mengapa branding tempat ini diberi nama Alas Pakis,” papar Suprayitno.
Destinasi wisata Alas Pakis dikelola di atas lahan Perhutani, melalui perjanjian kerja sama. Kafe ini menyajikan suasana alam yang sejuk nan asri. Pengunjung pun dapat menikmati sensasi ngopi di atas aliran sungai.
Aneka menu kuliner dan minuman produk warga setempat juga dapat dinikmati dengan harga terjangkau. Pengelola Alas Pakis memang memfasilitasi warga setempat untuk menjual produk mereka.
Selain suguhkan live music, pengunjung juga dapat mengajak anak-anak bermain di wahana yang telah disediakan. Kafe Alam Pakis juga menyediakan sejumlah spot foto menarik, seperti jembatan kayu dan rumah pohon.

Menariknya, penerangan kafe ini dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga air skala kecil atau mikro hidro. Pada salah satu aliran sungai yang memiliki arus deras ditempatkan kincir dan generator berkapasitas 3.000 watt, yang mampu menghasilkan listrik sebesar 1.000 watt untuk penerangan seluruh area kafe Alas Pakis.
Suprayitno berharap, dengan adanya destinasi wisata kafe bernuansa alam Alas Pakis ini, ekonomi masyarakat Desa Sumbersuko akan meningkat.
Di kesempatan yang sama, Anisa Indika Putri seorang pengunjung kafe Alas Pakis mengutarakan kekagumannya pada tempat tersebut. Menurutnya, Alas Pakis sangat cocok untuk berwisata bersama keluarga.
“Kebetulan hari ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun saya, sekaligus anniversary ke-4 usaha online shop saya saya tekuni. Sengaja saya pilih tempat ini, karena suasanayna sejuk dan asri,” ucapnya.
Anisa juga mengungkapkan bahwa pihaknya dan Alas Pakis menjalin kerja sama berupa suvenir untuk pengunjung sejak Mei 2021.
“Alas Pakis mempercayakan suvenir berupa hijab dan pernak-pernik lainnya kepada kami. Semoga pengunjung Alas Pakis semakin ramai, dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya semakin meningkat,” tutupnya. (DK99/MAS)