
KOTA BATU – malangpagi.com
Berita tentang Ngatik (35), seorang perempuan warga Jalan Kelud, Gang Punden No.1 RT 1 RW 11, Kaliputih, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, yang terbaring sakit usai mengonsumsi obat sakit lambung, mengetuk empati anggota DPRD Kota Batu.
Merasa tergerak, dua anggota DPRD Kota Batu, H Didik Subiyanto dari PKB dan Fahmi Alkatiri dari Partai Nasdem, mengunjungi kediaman Ngatik yang didiagnosa salah mengkonsumsi obat, hingga menimbulkan alergi atau keracunan.
“Tujuan saya datang ke sini atas nama pribadi, hanya ingin membantu meringankan beban dan biaya pengobatan bagi keluarga,” tutur Didik, yang mengungkapkan dirinya mengetahui informasi ini dari berita di media online, Selasa (3/8/2021).
“Saat di perjalanan, kebetulan saya baca berita jika di Kaliputih, Kelurahan Sisir ada seorang ibu yang sedang sakit setelah minum obat. Akhirnya saya tindaklanjuti dengan berkunjung ke rumah yang bersangkutan,” ujar politisi PKB itu.
Dirinya menyarankan agar Ngatik segera dirawat inap di rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
“Saya juga sudah menyarankan supaya dibawa ke rumah sakit, guna mendapat pelayanan dan dapat penanganan yang baik, agar kondisinya bisa berangsur pulih,” ucap Didik.
Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kepedulian bersama. Didik mengatakan, sebagai sesama warga Kota Batu, apalagi di saat pandemi seperti ini, memang semuanya serba sulit. Oleh sebab itu, semua harus saling tolong-menolong membantu sesama
“Harapan saya, semoga dengan bantuan yang tidak seberapa ini dapat bermanfaat dan mampu meringankan beban ekonomi keluarga Pak Agus (suami Ngatik),” tandas pria yang biasa disapa Abah itu.
Di tempat yang sama, rekan Didik sesama anggota DPRD Kota Batu, Fahmi Alkatiri, menyampaikan, bahwa pada Senin (2/8/2021) lalu dirinya telah membantu menyediakan mobil ambulans untuk mengantarkan Ngatik ke rumah sakit.
“Kemarin lusa itu kami membantu melalui ambulans (pesantren) Al-Irsyad untuk mengantarkan Ibu Ngatik rum keah sakit. Walaupun infonya pada akhirnya ditolak, karena pihak rumah sakit beralasan kapasitas penuh,” tutur Bang Fahmi sapaan akrabnya.
Fahmi menekankan, dalam situasi pandemi pemerintah harus tanggap, siap membantu, dan peduli kepada masyarakat. Termasuk dengan keterbukaan publik, menjelaskan berapa anggaran yang dibutuhkan dan yang telah dikeluarkan.
“Saya rasa penting agar masyarakat kita mengetahui apa-apa saja yang telah diperbuat pemerintah terhadap rakyatnya. Bantuan-bantuan seperti sembako maupun BLT harus tepat sasaran. Jangan sampai ada warga yang terlewatkan,” tutur Fahmi yang mantan pegiat LSM.
“Mengingat dengan diberlakukannya PPKM Level 4 ini, pendapatan masyarakat menurun. Belum lagi jika ada warga yang sakit dan tidak mampu berobat, karena terkendala biaya seperti ini,” pungkasnya. (Dodik/MAS)