
KOTA MALANG – malangpagi.com
Sebuah video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan aksi kekerasan terhadap seorang pria diduga anggota TNI Angkatan Laut di Terminal Arjosari, Kota Malang. Dalam video tersebut, korban yang mengenakan jaket biru dan membawa tas ransel tampak mengalami luka serius di bagian kepala.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal hingga mengalami pendarahan parah. Identitas korban belum diketahui secara pasti.
Salah satu saksi mata berinisial LE membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut kejadian berlangsung pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 18.37 WIB, di area dekat jalur keberangkatan bus.
“Saya saat itu di tengah terminal, lalu terdengar keributan. Saat saya dekati, korban sudah berlumuran darah di bagian kepala, tapi masih sadar,” ujar LE, Jumat (27/6/2025).
LE kemudian membawa korban ke ruang tunggu dan menghubungi ambulans. Namun sebelum bantuan tiba, korban sempat kehilangan kesadaran. Tak lama berselang, tim medis datang dan segera mengevakuasi korban ke RSUD Saiful Anwar (RSSA).
LE mengaku tidak mengetahui pasti pemicu atau kronologi lengkap dari penganiayaan tersebut. “Saya hanya bantu evakuasi. Penyebabnya saya tidak tahu,” ucapnya.
Kemudian, pantauan di lokasi pada Jumat siang menunjukkan keberadaan mobil Patwal Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) di area terminal. Sejumlah anggota POMAL berpakaian sipil juga tampak berjaga dan melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian.
Terpisah, Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati juga membenarkan peristiwa itu. Meski begitu, penyebab pastinya sampai saat ini masih didalami.
“Benar, kejadiannya Kamis malam. Korban dikeroyok oleh sekitar lima sampai enam orang. Dugaan sementara, para pelaku merupakan juru panggil penumpang (jupang),” kata Mega.
Perlu diketahui, Jupang sendiri merupakan orang yang bertugas mencari penumpang untuk bus. Mereka bisa berasal dari perusahaan otobus resmi maupun individu yang bekerja secara liar di terminal.
Menurut Mega, situasi berlangsung sangat cepat dan sulit dikendalikan. Beberapa kru bus sempat mencoba melerai, namun pelaku bertindak agresif. Salah satu kru akhirnya membawa korban menjauh dan melapor ke petugas terminal, yang segera memanggil ambulans.
“Korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Saat itu kondisinya luka parah di wajah, kepala, dan matanya bengkak,” jelas Mega.
Ia juga mengonfirmasi bahwa korban merupakan anggota aktif TNI AL dengan pangkat perwira. Pasca-kejadian, pihak Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) bersama aparat kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
“Informasi terakhir, tiga orang yang diduga terlibat pengeroyokan sudah berhasil diamankan dan akan diserahkan ke pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya. (Rz/YD)