SURABAYA – malangpagi.com
Ketua Komisi E DPRD Jatim, Wara Sundari Reny Pramana mengingatkan seluruh elemen di Jawa Timur, mulai Pemerintah Provinsi hingga masyarakat untuk mewaspadai munculnya varian Covid-19 Mu.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengungkapkan, WHO saat ini mengidentifikasi empat varian Covid-19, termasuk di antaranya varian Alpha yang menyebar ke 193 negara, dan varian Delta di 170 negara. Ancaman tersebut kini bertambah munculnya varian Mu yang harus dipantau.
“Kami berharap Pemprov melakukan pengetatan di seluruh pintu masuk ke Jatim. Baik di bandara internasional maupun pelabuhan,” ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Reny itu, dilansir dari laman Kominfo Jatim, Senin (13/9/2021).
Diterangkan politisi asal Kediri itu, meskipun kasus varian Mu tidak secepat varian Delta, namun pihaknya mendengar bahwa sudah ada pasien yang diduga terinfeksi virus Mu, dan saat ini dirawat di di RSL Surabaya.
“Karena beberapa PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang sedang dirawat indikasinya CT value-nya rendah, kisaran 5 bahkan ada yang 1 koma, maka kita semua harus waspada,” jelasnya.
Reny mendesak pihak-pihak terkait untuk memperketat pemeriksaan bagi siapapun yang baru datang dari luar negeri, dengan menerapkan standar regulasi yang ketat.
”Jangan hanya yang positif saja yang diperhatikan. Tetapi syarat umum isolasi delapan hari harus benar-benar diterapkan bagi siapapun yang baru datang dari luar negeri. Mengingat masa inkubasi virus korona adalah dua hingga delapan hari,” terang mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri itu.
Untuk diketahui, WHO telah menandai varian Mu (B.1.621) sebagai Variant of Interest (VOI) karena dianggap cukup mengancam, menyebar dengan cepat, menyebabkan infeksi parah, serta lolos dari kekebalan yang diinduksi vaksin Covid-19.
Selain itu, varian Mu juga memiliki prevalensi yang terus meningkat di seluruh dunia. Sehingga berisiko menjadi ancaman baru di masa depan.
Dilasir dari Associated Press (AP), Minggu (12/9/2021), varian Mu pertama teridentifikasi di Kolombia pada bulan Januari. Kemudian varian ini mewabah di wilayah Amerika Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat.
Meskipun saat ini prevalensi global Mu kurang dari 0,1 persen di antara seluruh kasus Covid-19, namun faktanya prevalensi varian ini terus meningkat, terutama di Kolombia dan Ekuador.
Di mana saat ini di dua negara tersebut masing-masing menyumbang sekitar 39 persen dan 13 persen kasus infeksi varian Mu. (Red)