KOTA MALANG – malangpagi.com
Salah satu alet binaan IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia) Kota Malang, Andi Akbar Wirasatuhu Luqman menyabet medali perunggu di nomor Degen, pada Kejuaraan Anggar Internasional Malaysia Open Fencing Championships (MOFC) 2022.
Kejuaraan bergengsi yang berlangsung di Kuala Lumpur, 25–28 Agustus 2022, diikuti para fencer (atlet anggar) dari berbagai negara di Asia Tenggara, ditambah India dan China.
“Awal mula mengikuti Kejuaraan Internasional MOFC dari teman. Lalu kami izin ke pelatih. Setelah rekomendasi dan izin, kami pun berangkat dengan biaya mandiri,” ucap Andi kepada Malang Pagi, saat ditemui di kediamannya di daerah Kesatrian, Kamis (1/9/2022).
Lebih lanjut, peraih medali emas pada PORPROV VII Jatim 2022 itu menyampaikan, MOFC menjadi modal dalam menghadapi seleksi Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 3 September mendatang. Dirinya berharap dapat lolos dalam seleksi, dan mewakili Jawa Timur di ajang Kejurnas.
Pada MOFC 2022, Andi bertanding di nomor Degen segala umur. Degen (epée) merupakan jenis pedang dalam olahraga anggar yang berbentuk segitiga dan berparit. Karakternya sedikit kaku dengan ujung datar dan berpegas, dan memiliki berat antara 750–770 gram.
Meskipun langkahnya harus terhenti dati atlet tuan rumah di babak semi final, namun Andi merasa bangga dapat mewakili Indonesia, dan khususnya Kota Malang. “Segala prestasi yang saya raih selama ini adalah berkat doa dan dukungan orangtua, keluarga, pelatih, sahabat, dan seluruh masyarakat,” ucapnya.
“Kejuaraan-kejuaraan yang saya ikuti, mulai tingkat daerah hingga internasional, sangat bermanfaat dalam menambah jam terbang dan evaluasi untuk lebih baik,” lanjut siswa kelas 12 SMA Negeri 5 Kota Malang tersebut.
Sementara itu, orangtua Andi, Diah Ayu Prastiwi, mengaku bangga dengan raihan prestasi putranya yang ditorehkan selama menekuni olahraga anggar sejak usia dini. “Awalnya mengikuti kejuaraan antar-SD dan berhasil menyabet juara 2. Selanjutnya prestasi juga ditorehkan di Kejurda. Semangat dan disiplin dalam berlatih adalah salah satu modal kuat dalam meraih prestasi. Sebagai orangtua, kami selalu mendampingi di setiap pertandingan,” ujarnya.
Diah berpesan, antara prestasi dan pendidikan harus jalan beriringan. Karena menurutnya pendidikan tetaplah hal utama. Di samping itu, peran orangtua dalam membina atlet sangat penting, terlebih di usia dini. (DK99/MAS)