KOTA MALANG – malangpagi.com
Di tahun ini, tepat bulan November dalam tiap ingatan kolektif bangsa Indonesia akan tertuju pada keberanian, heroisme, semangat pantang menyerah, serta pengorbanan tanpa pamrih dari para pahlawan.
Hal tersebut, seperti yang diungkapkan oleh calon legislatif (Caleg) PKB DPRD Kota Malang Dapil 1 Kecamatan Klojen Nomor Urut 3, Supriyadi.
Dijelaskannya, peringatan Hari Pahlawan bukan hanya menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan saja, namun juga menjadi momentum untuk melakukan introspeksi atas kontribusi yang telah kita berikan pada bangsa ini serta bagaimana kita mampu untuk memunculkan semangat baru dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pentingnya sebuah bangsa mengingat jasa para pahlawan bukan semata-mata sikap nostalgik atau upaya balas budi,” ujar Pria asli Malang ini, Senin (12/11/2018).
Yang lebih penting adalah bagaimana menghidupkan jiwa dan prinsip cinta tanah air dalam kehidupan kita. Kita harus bisa memahami bahwa para Para pahlawan adalah mereka yang telah mampu melampau dirinya, ke-ego-annya demi perbaikan hidup rakyat banyak di zamannya maupun generasi mendatang.
Masih dikatakan olehnya, namun saat ini, di tahun politik ini yang bisa kita lihat dan rasakan adalah kondisi politik yang semakin tidak menentu, ada argumen yang merasa diri atau kelompoknya yang paling baik dan paling benar terjadi dimana-mana, informasi yang belum tentu kebenarannya (hoak) dijadikan pijakan dalam berfikir sebagaian masyarakat, sehingga ada pertanyaan, dimana peran kita sebagai bagian dari bangsa ini untuk bisa menentramkan kondisi tersebut.
“Cinta Tanah Air, rela berkorban, dan berani merupakan nilai-nilai kepahlawanan yang harus kita miliki, Keinginan utuk melaksanakan nilai kepahlawanan harus dimulai dari lingkup terkecil dalam keluarga,” tandas Supriyadi.
Supriyadi menekankan, bahwa nilai-nilai itulah yang diperlukan untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah isu suku, agama, ras, dan antar golongan. Nilai kepahlawanan itu berupa kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Nilai-nilai itu relevan pada masa kini untuk menjaga persatuan, khususnya bagi generasi muda.
“Siapapun bisa menjadi pahlawan dengan melakukan kebaikan. Bebuat baik untuk dirinya, keluarga dan lingkungannya. Jika setiap individu melakukan secara kolektif dan kontinyu saya yakin negara ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tegas dia.
Dengan demikian, para pemimpin yang korup dan tidak memiliki integritas adalah musuh kita karena mereka menghianati nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan bersama. Demikian pula dengan individu-individu yang merusak kehidupan orang lain dan merusak kesatuan-kebangsaan kita juga musuh para pahlawan sebab mereka telah menghianati perjuangan para pahlawan dahulu.
“Selamat hari pahlawan, mari menjadi pahlawan untuk Indonesia,” pungkas Supriyadi.
Reporter : Red
Editor : Putut