
KOTA MALANG – malangpagi.com
Antusiasme cukup tinggi tampak dari antrean penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kantor Kecamatan Sukun, Jalan Keben II, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Senin (2/8/2021).
Ratusan masyarakat terdampak PPKM rela mengantre sejak pagi hari, padahal penyaluran BLT mulai dibuka pada pukul 08.30 WIB. Meskipun sudah diimbau untuk selalu tertib protokol kesehatan, banyaknya warga yang datang tak ayal menyebabkan mereka mengabaikan jarak.
Camat Sukun, I Ketut Widi E Wirawan menyebutkan, tercatat ada 2.309 warga di wilayah Kecamatan Sukun yang berhak menerima BLT. Masing-masing akan mendapatkan bantuan sejumlah 300 ribu rupiah per orang.
Terkait pendataan penerima BLT, Widi mengaku bahwa hal tersebut sudah dilakukan sejak lama. Prosesnya melalui Dinas Sosial (Dinsos), yang merupakan usulan anggota DPRD Kota Malang lewat dapil masing-masing, karena bantuan ini berasal dari dewan.
“Apabila didapati ada data penerima bantuan yang telah meninggal dunia atau berhalangan, makan pengambilannya bisa diwakili oleh anggota keluarga yang berada dalam satu Kartu Keluarga (KK). Syaratnya membawa fotokopi KTP penerima dan pengambilnya, serta melampirkan fotokopi KK,” paparnya.
Widi juga menjelaskan, apabila calon penerima BLT sekeluarga pindah keluar kota, maka harus memberikan surat kuasa kepada pihak yang diberikan hak mengambil, dengan persetujuan fraksi dan Ketua DPRD Kota Malang.
“Apabila keluarga menjalani isolasi mandiri atau sedang dirawat di rumah sakit, maka bisa diambilkan oleh koordinator kecamatan, dengan terlebih dahulu memberikan tandatangan sebagai pertanggungjawaban,” jelasnya.
Untuk waktu pengambilan di luar jadwal yang telah ditentukan, BLT dapat diambil pada keesokan harinya hingga 31 Agustus 2021, di kantor Bank Jatim terdekat.
Terdapat 5 meja yang disediakan untuk melayani penerima BLT yang berasal dari 11 Kelurahan di wilayah Kecamatan Sukun, dengan rincian:
- Ciptomulyo, Gadang
- Karangbesuki, Kebonsari, Mulyorejo, Bakalan Krajan
- Bandungrejosari
- Sukun, Bandulan, Pisangcandi
- Tanjungrejo
Saat ditanya mengapa panyaluran BLT tidak dilakukan di tiap Kelurahan, Widi menjawab bahwa pihaknya mengaku apa yang dilaksanakan hari ini adalah hasil kesepakatan rapat, mengingat terdapat kendala personel di Bank Jatim.
“Untuk ke depannya, kami berharap pembagian BLT bisa dilakukan di tiap Kelurahan. Tentunya agar warga penerima bansos lebih dekat dan lebih merata lagi,” tutupnya.
Apresiasi tak luput datang dari masyarakat yang hadir. Salah satunya dari Aswandi warga Klayatan. Dirinya berterima kasih atas BLT yang diberikan kepadanya.
“Ini untuk kali keduanya saya mendapat BLT, Mas. Tahun lalu istri saya yang dapat. Sebenarnya tahun ini data yang tercantum masih atas nama istri. Tetapi karena istri saya sudah meninggal dunia, maka saya menggantikan sesuai ketentuan,” tuturnya.
Bapak tiga anak itu berharap, bantuan yang diberikan dapat terus berlanjut. Pasalnya dirinya hingga saat ini masih menganggur, sejak terkena PHK pada 2016 silam.
“Semoga di situasi seperti saat ini BLT diberikan rutin. Minimal setiap tiga bulan sekali,” tandasnya. (DK99/MAS)